Follow Us

Salut. Siswa Sekolah Di Kamboja Ini Bayar SPP-nya Pake Sampah, Bukan Uang

Rizki Ramadan - Jumat, 12 Oktober 2018 | 20:08
Coconut School
http://coconutschool.org

Coconut School

HAI-online.com - Sebuah inovas yang keren digagas oleh sekolah Coconut di Taman Nasional Kirirom Kamboja. Di sana, 65 siswanya boleh bayar sekolah dengan sampah, bukan pake duit.

Sekolah ini didirikan oleh Ouk Vanday, seorang mantan manajer hotel yang emang punya cita-cita bikin Kamboja bebas sampah. Sekolah berdiri sejak satu setengah tahun lalu, sekitar 115 kilometer dari ibu kota Phnom Penh.

Gedung sekolah ini dihias oleh para warga sekolah dengan ban bekas , sepatu bekas, dan botol bekas yang dicat warna-warni.

"Saya sengaja mendesain kelas saya menggunakan sampah sehingga anak-anak memahami bahwa sampah bisa didaur ulang dengan lebih baik," kata Vanday

Cita-cita bikin Kamboja bebas sampah muncul di benak pria 34 tahun itu sejak ia berkeliling negara dan melihat situs wisata yang banyak banget sampahnya sampai menutupi. Ia pun tergerak untuk bikin proyek percontohan di Phnom Penh pada 2013.

Baca Juga : Unik! Font Ini Terbuat dari Sampah-Sampah yang Ditemukan di Jalanan

Di sekolah, selain belajar materi umum, murid juga belajar tentang pentingnya pengurangan sampah. Vanday pun optimis murid-muridnya bakal jadi aktivis lingkungan di kemudian hari.

Sekolah ini pun jadi solusi pemerataan pendidikan di kalangan menengah ke bawah. Anak jalanan bisa bersekolah dengan mudah di sini tanpa memikirkan biaya.

"Saya berhenti mengemis karena saya merasa punya kesempatan hidup yang baru," ujar Bunthon, salah satu siswa, yang membayar sekolahnya menggunakan botol plastik

Ke depannya, Vanday berencan mendirikan TK yang dinding kelasnya terbuat dari botol plastik dan berencana mengembangkan kelas hingga provinsi miskin Kampong Speu yang bisa menampung 200 anak.

Menurut laporan AFP yang dikutip Kompas.com, Kamboja menghasilkan 3,6 juta ton sampah sepanjang 2017 lalu dan hanya 11 persen sampah yang bisa didaur ulang.

Gerakan yang digagas oleh Vanday ini bisa banget kita contoh di Indonesia.

Source : Kompas.com

Editor : Rizki Ramadan

Baca Lainnya

Latest