HAI-Online.com - Sosok musisi yang satu ini udah lama malang melintang di industri musik Indonesia. Jadi, siapa yang meragukan kualitas Abdul dalam menghasil sebuah karya?
Melalui tangan dinginnya, cowok bernama lengkap T.M. Abdullah Amin Anshari atau yang biasa disapa Abdul banyak melahirkan karya yang terbaik bagi para musisi atau penyanyi.
Kali ini, bersama dengan bandnya, Abdul & The Coffee Theory baru saja merilis single terbaru yang bertajuk “ Mima ” di bawah salah satu label rekaman terbesar di industri musik Tanah Air, Universal Musik Indonesia.
Baca Juga : Vira Talisa Bercerita Tentang Lagu Barunya yang Segera Dirilis
Namun, ada yang unik dari lagu ini. Abdul & The Coffee Theory seolah keluar dari zona nyaman terhadap warna musik yang kerap ia suguhkan dan mainkan.
Yap, di dalam lagu ini Abdul memberikan sajian musik yang bertempo lebih pelan, dibanding sebelumnya. Abdul & The Coffee Theory memang dikenal dengan pakem jazz pop yang cheerful atau ceria. Di lagu “Mima” mereka justru memberikan sentuhan yang jarang dimainkan. Pelan dengan sendu.
“Awalnya nada dan musiknya terinspirasi dari lagu lagu dari Radiohead, tapi seiring waktu, lagu itu enggak gue kerjain hingga selesai. Sampai akhirnya gue nonton salah satu film favorit gw Lalaland. Akhirnya gue menemukan lirik yang tepat ke dalam lagu Mima," kata Abdul.
"Dan, karena sekarang gue sering mendengarkan musik folk, jadi nuansa lagu disini agak berubah dari biasanya , bukan ciri khas dari Abdul & The Coffee Theory tapi tetap bernapas yang sama,” jelas Abdul tentang lagu Mima," tambahnya.
Sedikit bercerita, Abdul menjelaskan bahwa Mima adalah cerita tentang cinta terhebat yang pernah kita semua alami, tapi kita tidak akan pernah bisa miliki.
Baca Juga : 4 Lagu Musisi Indonesia yang Terinspirasi Bencana Alam Tsunami
Seperti menemukan belahan hati namun terhalang oleh waktu bahkan jarak. Namun begitu, Abdul mengatakan bahwa lagu ini tidak mengajarkan untuk menyesalinya tapi untuk menghargainya.
“Karena momen-momen terbaik dengan seseorang yang kita cintai itu pasti akan hidup selamanya, dan seseorang itu bernama Mima,” ulas Abdul yang menulis lagu ini saat masih kuliah dan turut dibantu oleh salah satu sahabatnya, Riza Ichsan.