Soal perjuangan dan peperangan, lomba ini yang paling mewakili keadaan Indonesia pada masa itu.
Sesuai nama permainannya, senjatanya jelas: bantal! Tantangannya juga jelas, konsentrasi penuh dan menyerang lawan. Hukumannya lebih jelas lagi, jatuh ke air dan menanggung malu (basah).
Walau asik untuk dijadiin bahan tertawaan, lomba ini benar-benar mewakili kondisi perang pada masa itu.
Lomba perang bantal ini ternyata tercatat sebagai lomba yang pertama kali digelar di awal masa perayaan kemerdekaan.
Itu sebabnya permainan ini dibuat, yaitu untuk mengingatkan kita pada perjuangan para pahlawan kita dalam merebut dan mempertahan kemerdekaan.
Apapun senjatanya, kemerdekaan harus kita rebut. Taka da bamboo runcing, bantal pun jadi, Cing!
Panjat Pinang
Padahal dulu, ajang ini adalah hiburan dan cara bagi para penjajah untuk menertawakan rakyat. Sadis memang!
Tapi beginilah cerita sesungguhnya, bahwa ajang ini biasanya diadakan pada saat acara pernikahan atau perkawinan.
Para penjajah waktu itu akan mengajak rakyat Indonesia untuk mengambil hadiah yang terdapat di puncak batang pohon pinang yang dilumuri pelumas.
Bagi para penjajah, panjat pinang adalah tontonan menarik. Ya, mereka suka melihat kita kesusahan meraih impian.