Follow Us

Rajin Protes Putin, Ini 3 Aksi Pussy Riot yang Menyita Perhatian Dunia

Alvin Bahar - Senin, 16 Juli 2018 | 10:55
Rajin Protes Putin, Ini 3 Aksi Pussy Riot yang Menyita Perhatian Dunia

HAI-ONLINE.COM - Nama Pussy Riot tiba-tiba rame. Band punk feminis ini memasuki lapangan berlangsungnya final Piala Dunia 2018, Minggu (15/7).Siapa sebenarnya mereka? Pussy Riot merupakan kelompok musik yang memang kritis terhadap pemerintahan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Mereka menyuarakan protes mereka terhadap pelanggaran hak asasi di negara tersebut dan juga nggak diakuinya hak kaum homoseksual.

Cek: Ini Dia 7 Pembunuhan yang Paling Menggemparkan Dunia Sepanjang MasaPada 2012, Pussy Riot jadi isu internasional setelah mereka harus menjalani hukuman pidana karena tampil di Kathedral di Moskwa. Padahal saat itu mereka menyebut tengah berdoa kepada Santa Maria untuk menyelamatkan Rusia dari kediktatoran Putin. Inilah beberapa aksi nekat Pussy Riot sejak 2012 silam:

1 - Bernyanyi anti Putin hingga dipenjara

Pengadilan Rusia memvonis penjara dua tahun personel band Pussy Riot karena menyanyikan lagu anti Presiden Vladimir Putin. Pengadilan menetapkan tiga anggota band itu bersalah melakukan 'hooliganisme' dengan motivasi agama.

Hakim Marina Syrova mengatakan para anggota band "secara berhati-hati merencanakan" nyanyian mereka tanggal 21 Februari lalu di dalam katedral di Moskow. "Tolokonnikova, Alyokhina dan Samutsevich melakukan "hooliganisme" -- dengan kata lain pelanggaran berat ketertiban umum," kata Syrova.

"Pengadilan menyatakan mereka bersalah. Pengadilan meraih putusan berdasarkan kesaksian terdakwa sendiri dan bukti lain," tambahnya. Jaksa menuntut hukuman tiga tahun penjara atas tiga anggota band itu. Para pendukung band itu melakukan protes di sejumlah tempat di Moskow. Keamanan ketat pun diterapkan dan sejumlah jalan ditutup. Pussy Riot mengecam kasus tersebut yang mereka katakan diorganisir Putin.Dua anggota grup, Tolokonnikova dan Maria Alekhina dijatuhi hukuman penjara dua tahun, namun dibebaskan Desember karena tekanan internasional menjelang berlangsungnya Olimpiade musim dingin di Sochi.

2 - Aksi di Olimpiade 2014 yang membuat mereka diserang

Pussy Riot diserang sekompok milisi suku Kosak saat mencoba tampil di seputaran arena Olimpiade musim dingin di Sochi, Rabu (19/02/2014). Enam anggota kelompok Pussy Riot -5 cewek dan 1 cowok- diserang senggaknya 10 anggota kelompok milisi Kosak. Seorang penyerang menggunakan semprotan bubuk merica, sementara penyerang lainnya merusak peralatan musik serta meringkus para anggota Pussy Riot. Para anggota kelompok milisi Kosak ini menarik penutup muka para anggota Pussy Riot. Pimpinan grup, Nadezhda Tolokonnikova bahkan dipukuli saat sudah berbaring di tanah. Insiden berlangsung cepat hanya dalam waktu tiga menit. Para penyerang kemudian meninggalkan lokasi sebelum polisi tiba, meninggalkan anggota cowok kelompok Pussy Riot mengalami cedera hidung berdarah.

3 - Invasi ke final Piala Dunia 2018

Perancis memenangkan Piala Dunia 2018 setelah mengalahkan Kroasia dengan skor 4-2.Saat pertandingan berlangsung, 4 orang terlihat memasuki lapangan dan grup band punk asal Rusia, Pussy Riot, kolektif punk Rusia, telah mengkonfirmasi bahwa mereka adalah yang menginisiasi aksi tersebut."Beberapa menit lalu, 4 anggota Pussy Riot tampil di pertandingan final FIFA World Cup — 'Polisi memasuki pertandingan'", mereka tulis di Twitter.Mereka lanjut membagikan pernyataan tentang invasi tersebut.“Hari ini adalah 11 tahun sejak kematian penyair besar Rusia, Dmitriy Prigov. Prigov menciptakan citra seorang polisi, pembawa kebangsaan surgawi, dalam budaya Rusia,” bunyi tulisan itu.“Polisi surgawi, menurut Prigov, berbicara dua arah dengan Tuhan sendiri. Polisi duniawi siap membubarkan unjuk rasa. Polisi surgawi dengan lembut menyentuh bunga di ladang dan menikmati kemenangan tim sepak bola Rusia, sementara polisi duniawi merasa tidak peduli dengan mogok makan Oleg Sentsov. Polisi surgawi adalah contoh kebangsaan, polisi duniawi melukai semua orang."“Polisi surgawi melindungi bayi yang tidur, polisi duniawi menganiaya tahanan politik, memenjarakan orang-orang yang 'me-repost' dan memberikan 'like'."“Polisi surgawi adalah penyelenggara karnaval indah Piala Dunia ini, polisi yang duniawi takut pada perayaan itu. Polisi surgawi dengan hati-hati mengawasi untuk mematuhi aturan permainan, polisi duniawi memasuki permainan tidak peduli tentang aturan."“Piala Dunia FIFA telah mengingatkan kita tentang kemungkinan-kemungkinan polisi surgawi di Rusia Besar masa depan, tetapi polisi duniawi, memasuki pertandingan tanpa aturan itu menghancurkan dunia kita.""Ketika polisi duniawi memasuki pertandingan, kami menuntut:1. Biarkan semua tahanan politik bebas. 2. Tidak memenjarakan karena memberikan “like”. 3. Hentikan penangkapan ilegal atas aksi unjuk rasa. 4. Biarkan persaingan politik di negara ini. 5. Tidak membuat tuduhan kriminal dan tidak membuat orang di penjara tanpa alasan. 6. Ubah polisi duniawi menjadi polisi surgawi.”

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

Latest