Jangan Kaget! Menurut Riset, Ini Jumlah Sahabat Sejati yang Bisa Kita Miliki

HAI-Online.com - Karena pergaulan yang luas, mungkin lo bakal bilang 'temen gue mah banyak'. Hal itu wajar, soalnya makin banyak kita gaul, ya bakalan makin banyak, deh, temen kita. Jawabannya mungkin bisa berubah kalo pertanyaannya diubah sekarang. Berapa jumlah sahabat sejati lo?

Mungkin lo bakal langsung mikir buat nginget-nginget siapa aja yang selama ini care dan jadi sahabat sejati. Nah, studi dari Science Alert, nemuin fakta unik yang bikin kita mikir, nih, soal makna sahabat sejati. Para ahli dari MIT ngelibatin 84 responden dari rentang usia 23 sampai 38 tahun dalam sebuah penelitian.

Peneliti ngamatin pola hubungan para peserta yang kebetulan tergabung dalam kelas bisnis manajemen. Mereka diminta buat ngasih nilai buat masing-masing temen di kelas. Rentangnya dari 0 hingga 5. Nilai 0 buat yang nggak dikenal, 3 berarti teman. Lalu, 5 berarti sahabat terbaik.

PERLU TAU NIH:Waspada! Ini 4 Tanda Sifat Psikopat yang Mungkin Aja ada di Temen Lo

Hampir 94 persen partisipan pengen dianggap teman baik oleh peserta lain. Kenyataannya, cuma 53 persen responden ngganggap teman-temannya sahabat terbaik. Artinya, teman yang kemungkinan jadi sahabat terbaik sebenarnya cuma separuh dari total teman keseluruhan.

Dengan jumlah peserta yang masih dikit, dibutuhin lebih banyak responden. Uniknya, hasil yang ditunjukin juga sama. Dengan sampel yang lebih banyak yakni 92 ribu orang, hasilnya juga menyatakan bahwa hanya 34 sampai 53 persen peserta yang ngelihat responden lain sebagai teman baik.

Seharusnya, persahabatan sejati harus dimaknai kayak pikiran anak-anak. Sesederhana, kita rela berkorban apapun demi dia.

Antropolog Inggris, Robin Dunbar bahkan ngasih pernyataan ekstrem soal pertemanan. Kita emang bisa mempunyai ratusan teman, sebut saja 150. Atau followers di Instagram lo, deh. Tapi yang paling ngertiin kiat paling cuma lima. “Bisa saja ada yang menyebut punya kawan lebih dari lima. Namun, percayalah itu terbilang pertemanan yang tidak berkualitas,” ujarnya kepada The Times yang dilansir HAI dai Kompas.com