Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Ini Dia Olahraga Berdarah Pelopor Sepak Bola

Alvin Bahar - Jumat, 27 April 2018 | 09:15
Calcio Storico
Alvin Bahar

Calcio Storico

HAI-ONLINE.COM - Calcio storico mungkin terdengar asing di telinga. Namun, sebenarnya calcio storico adalah jenis olahraga yang pasti pernah kamu mainkan. Olahraga ini berasal dari Italia dan diciptakan pada masa Renaisans Italia.

Calcio storico dimainkan oleh dua tim yang bertarung di lapangan untuk memperjuangkan tim masing-masing dan menyerang gawang lawan. Sepak bola biasa, hoki, lacrosse, rugby, dan sepak bola Amerika dipelopori oleh olahraga tersebut.

Pemain saling berpautan dalam pertandingan calcio storico 2017 (Clara Vanucci, Institute)
Dalam permainannya, calcio storico memiliki keunikan sendiri: keras, nyata, dan sengit. “Itulah mengapa banyak orang yang datang untuk menyaksikan,” ujar Carla Vanucci, fotografer Italia yang menonton pertandingan dan pernah memotret pertandingan tiga tahun silam.

Aturan mainnya, dua tim dari 27 pemain masing-masing memulai pertandingan di sisi lapangan yang berbeda. Bola diletakkan di tengah. Selama 50 menit, para lelaki berotot saling berusaha menggiring bola ke gawang lawan.

Cek: 5 Alasan Kenapa Tokoh Avengers: Infinity War yang Tewas Bisa Muncul Lagi di Film Marvel Lain

Dulunya, hanya penduduk asli Florence yang diperbolehkan mengikuti pertandingan ini. Namun kini, pemerintah mengizinkan dua orang nonlokal untuk bergabung di setiap tim. Ketika pertandingan berlangsung, seluruh penonton memusatkan perhatiannya pada “pertarungan tangan” para pemain.

Pada salah satu pertandingan di Juni lalu, sebuah tim merekrut seorang atlet bela diri campuran yang profesional dari Inggris. Pria tersebut berjuang hingga berlumuran darah dan nyaris pingsan. Namun, ia tetap bangkit dan melanjutkan kembali “pertempuran”nya.

Seorang pemain berlari membawa bola pada final 2017. (Clara Vanucci, Institute)
Banyak “korban” yang ditimbulkan dari olahraga ini. Pemain seringkali meninggalkan lapangan dengan wajah berdarah, tungkai patah, bahkan tulang menyembul dari kulit mereka.

Dengan pengorbanan seperti itu, mereka nggak menginginkan hadiah yang dapat dihitung kuantitasnya. Seperti olahraga lainnya, harga yang paling sepadan adalah kemenangan.

Para suporter mengisi tribun sebelum final 2015. (Clara Vanucci, Institute)
Apakah calcio storico mempengaruhi perkembangan olahraga modern, atau justru menghapusnya? Jawabannya: mungkin keduanya. Namun, pertanyaan yang lebih baik mungkin adalah mengapa orang Italia menyukai olahraga berdarah seperti itu dimainkan di tempat terbuka, seperti Piazza Santa Croce di Florence.

Ternyata, ada kebanggaan budaya yang sangat besar dalam sejarah permainan. Vanucci berkata,”Ini adalah cara untuk membebaskan sisi “binatang” publik dan para pemain”.

Pertarungan dengan menggunakan kekerasan biasanya dianggap sebagai kejahatan. Namun, sepertinya pemerintah lebih tahu apa yang diinginkan publik.

Artikel ini pertama kali tayang di National Geographic Indonesia dengan judul "Calcio Storico, Olahraga “Berdarah” Pelopor Sepak Bola"

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x