HAI-ONLINE.COM - Errolson Hugh, co-founder dari ACRONYM®, udah nggak asing dengan Nike. Ia memang telah mendesain tiga model Nike sebelumnya: The Lunar Force 1 (2015), model yang sangat terkenal: Presto (2016) dan AF1 Downtown (2017).
Kerennya, tiap model memperkenalkan sebuah fitur yang didesain untuk memecahkan kendala fungsional yang ada (seperti contoh, Lunar Force 1 menghadirkan komponen easy-entry zip yang memudahkan pengguna untuk mengenakan sepatu).
Cek: Ngakak, Ini Dua Komik Tentang Malaysia dan Indonesia yang Bersatu Membela Rendang
Kali ini, Errolson menggunakan metode yang sedikit berbeda untuk desain sepatu keempatnya bernama Nike Air VaporMax Mac 2. “Sama sekali bukanlah desain yang ketinggalan zaman. Sepatu ini modern, bahkan futuristik," ucapnya. "Terkait aspek fisik dari sepatu ini, setelah tali sepatu dihilangkan serta penambahan lidah sepatu yang elastis... nggak ada lagi yang perlu ditambahkan karena sepatu ini sudah terlihat memukau, tapi nggak berlebihan."
“Desain pola dasar pada sepatu ini terinspirasi dari huruf A dari kata Acronym. Itu merupakan bentuk orisinil yang kemudian diubah jadi pola jaring. Setiap garis huruf A yang saling berpotongan di dalam kotak jadi permukaan sepatu ini, dan kami meniadakan serta membalik berbagai permukaan yang berbeda yang dihasilkan dari potongan garis-garis tersebut. Hal ini diciptakan sebagai bagian dari perkembangan yang menghadirkan bentuk unik pada sepatu Nike,” ujarnya.
Lihat trailernya di bawah ini: