HAI-ONLINE.COM- Pernah nggak sih lagi asik-asik chatting atau main games tiba-tiba dapet notifikasi kalau kuota internet kita habis? Kalau iya, lo nggak sendiri kok.
Padahal kan udah dihemat-hemat, kok bisa tiba-tiba habis sih? HAI tau banget pasti pertanyaan itu yang pertama kali terlintas di otak lo ketika menerima pemberitahuan itu.
Hal nyebelin itu ternyata terjadi karena kita menggunakan aplikasi-aplikasi yang aktif dan menggunakan background data.
Bedasarkan hasil penelitian terbaru dari tim Opera Max yang dilakukan terhdap jutaan pengguna. Lebih dari 30 persen dari keseluruhan penggunaan data digunakan oleh aplikasi yang berjalan di latar belakang atau nggak digunakan lagi.
Contohnya seperti Facebook Messenger, Whatsapp, Gmail, Instagram, dan media sosial lainnya menguras paket data seluler saat nggak digunakan tapi bekerja di belakang layar.
Hasil penelitian ini didsarkan pada data agregat statistik anonim di kalangan pengguna Opera Max pada Desember 2015.
Terbukti Facebook Messenger dan Gmail adalah aplikasi yang paling nyedot data bak vampir dengan hampir 73 persen dari total penggunaan data mereka terjadi di latar belakang atau saat sedang nggak dibuka. Google Drive dan Whatsapp menunjukan lebih dari 50 persen penggunaan data latar belakang.
Lantas, mengapa penggunaan data latar belakang menjadi masalah yang cukup serius?
Penggunaan data di belakang layar itu seperti lalu lintas internet yang terjadi disaat kita nggak benar-benar menggunakan aplikasi. Seperti, sinkronisasi email, pengambilan awal iklan, artikel berita meskipun kita nggak membacanya.
"Sebagian besar aplikasi dibuat untuk memberikan pengalaman luar biasa untuk penggunanya, bukan untuk menghemat data," kata Sergey Lossev, Product Manager di Opera Software.
Surgey juga mengatakan, ternyata selama ini kita membuang seperti Rp30 ribu dari setiap Rp100 ribu yang kita habiskan untuk paket data seluler. Waduh, lumayan juga ya.