HAI-online.co - Gempa bumi mengguncang selatan Pulau Jawa pada Jumat (15/12) pukul 23.47 WIB. Kekuatan gempa mencapai 6,9 magnitudo. Dalam informasi yang HAI kutip dari Kompas.com, episenter gempa terletak pada 7,75 lintang selatan dan 108,11 bujur timur, tepatnya di darat pada jarak 42 kilometer Barat Daya Kawalu, Tasikmalaya, Jawa Barat.
Sistem Peringatan Dini Tsunami Indonesia (InaTEWS) sempat mencatat wilayah dengan status waspada dan siaga terhadap tsunami. Pengumuman potensi tsumani tersebut kemudian dicabut pada Sabtu (16/12) pukul 02.26 WIB.
Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami Badan Meteorologi, Klimatolologi, dan Geofisikan (BMKG), Bapak Daryono mengatakan, hasil analisis peta tingkat guncangan (shake map) menunjukkan, guncangan cukup kuat dirasakan di Tasikmalaya dan Pangandaran. Skala intensitasnya mencapai V-VI MMI (Modifoed Mercalli Intensity).
NGERI BANGET: Serem! Karena Banjir, Buaya Besar Masuk Area Persawahan Warga
Skala V berarti getaran hampir dirasakan oleh semua penduduk, tiang dan barang besar tampak bergoyang, masyarakat terbangun, dan gerabah pecah. Sementara itu, skala VI berarti getaran dirasakan semua penduduk,masyarakat lari ke luar rumah, plaster dinding jatuh, hingga cerobong asap pabrik rusak.
"Selain itu guncangan juga dirasakan di Bandung, Bogor, Depok, Jakarta, Cilacap, Kebumen, Semarang, Klaten, Yogyakarta, Ngawi, Madiun, Nganjuk, Karangkates," kata Pak Daryono, melalui pesan singkat yang diterima Kompas.com, Sabtu (16/12).
Skala intensitas pada daerah di atas sebesar II-III MMI. Pada skala II, getaran dirasakan oleh beberapa orang dan benda ringan yang digantung akan bergoyang. Lalu, pada skala III, getaran terasa jelas di dalam rumah seperti saat truk berlalu. Hiposenter gempa berada di kedalaman menengah, yakni 107 Kilometer. Hal ini membuat gempa memiliki spektrum guncangan dalam wilayah yang sangat luas.
“Jika gempa itu makin besar, kedalamannya makin dalam, maka akan mengguncang wilayah yang luas. Semalam, kedamalam 107 kilometer getarannya sampai Malang. Kalau kedalamannya 20 kilometer, maka guncangannya tak sampai Jawa Timur,” papar Pak Daryono.
Kedalaman dangkal berkisar kurang dari 60 Km, kedalaman menengah sekitar 60-300 Km, dan kedalaman dalam berada di atas 300 Km. Menurut Pak Daryono, estimasi getaran gempa juga ditentukan oleh banyak faktor, antara lain kondisi tanah dan ketinggian bangunan.
“Jika kondisi tanah lunas, guncangan akan semakin besar. Kemudian bangunan tinggi akan merasakan guncangan lebih besar,” ujar beliau.
Semoga gempa dan bencana lainnya jangan sering-sering mampir ke Indonesia, yha. Amin….
Artikel ini pertama kali ditayangkan di Kompas.com, dengan judul artikel Gempa di Tasikmalaya, Kok Getarannya Terasa Sampai Jakarta?