Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Laporan dari Meteora World Tour Linkin Park di Jakarta Tahun 2004 Lalu

Alvin Bahar - Jumat, 21 Juli 2017 | 08:41
Linkin Park
Alvin Bahar

Linkin Park

Untuk mengenang Chester Bennington, HAI menayangkan artikel yang dulu terbit di HAI edisi 21 Juni 2004 silam ini. Silakan disimak!

Suasana press conference konser Linkin Park 2004.
Akhirnya, impian kita menyaksikan aksi live Linkin Park jadi kenyataan. Minggu (13/6) sore lalu, band asal California, Amrik ini, menggelar konser perdananya di Tanah Air kita tercinta. Tepatnya di Pantai Carnaval yang terletak di bekas sirkuit gokart Taman Impian Jaya Ancol.

Sempet molor satu jam dari jadwal, Chester (vokal), Mike(vokal), Mr. Hahn (turntable), Brad (gitar), Rob (drum), dan Phoenix (bas) naik pentas sekitar pukul 16.03 WIB. Tepuk tangan riuh dan teriakan histeris terdengar menggemuruh pas Chester cs. nongol. Keliatan bangetpanas matahari yang beneran nggak bersahabat hari itu nggak lantas bikin sekitar 20 ribuan orang penonton yang udah menunggu sekitar 1 jam kehilangan mood.

Nggak pake basa-basi, Chester cs. langsung ngebuka konser lewat singel Don't Stay yang iumayan kenceng. Ternyata shock therapy ala LP ini berhasil menaikkan antusiasme penonton. Mereka pun ikut berlompatan sambil bernyanyi penuh semangat. Tapi, ya cuma segitu. Abis, aksi moshing dan crowd surfing yang umum diliat di konser metal nagri emang nggak boleh dilakuin sih!

Sempet nyambung aksinya dengan lagu-lagu paten kayak Faint, Chester pun nyempetin diri menyapa penonton. "Halo Jakarta, seneng banget bisa manggung di sini. Penontonnya antusias semua. Tapi, tetep tertib ya! Biar nonton konsernya enak," seru Chester sambil melambai-lambaikan tangannya.

Suasana konser.
Pas vokalis bersuara tinggi itu lagi sibuk ngobrol sama penonton, Mike, Brad, dan Rob malah sibuk ngelemparin botol air mineral ke arah penonton. Keliatan, mereka paham banget kalo udara panas hari itu bikin banyak orang dehidrasi. Dan, salah satu cara membantu penontonnya yang dehidrasi, adalah melempar air minum. Wah.. wah, perhatian banget ya barisan rocker yang satu ini.

Kelar ngobrol, aksi LP pun berlanjut. Rombongan hit kayak Somewhere I Belong, Numb, Place In My Head, dan Breaking The Habit pun dilepas bergantian di atas panggung.

Di dua lagu yang disebut belakangan, duo vokalis yang punya karakter vokal kayak bumi dan langit ini sempet unjuk kebolehan main instrumen. Chester mamerin gitar PRS warna merah andalannya, dan Mike muncul dengan Ibanez hijau pupus kesayangannya. Asli, dahsyat abis!

Selain ngandalin lagu-lagu yang ada di album Hybrid Theory dan Meteora, LP rupanya nyiapin cadangan persenjataan lain. Sebelum menutup konser lewat singel One Step Closer tepat pukul 17.35 WIB, Mike cs. sempet ngebawain dua lagu yang nggak nongol di album: Step Up yang ada di mini album indie Hybrid Theory, dan sebuah lagu milik Nine Inch Nails. Katanya sih, 2 lagu ini adalah kado spesial buat pencinta LPdi Indonesia.

Meski masih banyak lagu paten kayak My December yang nggak ikut diusung, konser LP hari itu beneran layak dapet acungan dua jempol sekaligus. Minus pitch control Chester yang kurang bagus pas nge-growl dan sound yang nggak maksimal karena tiupan angin laut yang kencang, LP sukses menjaga semangat dan antusiasme penonton sepanjang konser berlangsung. Prestasi gemilang, mengingat kondisi venue yang kurang bersahabat.

Rasa-rasanya sih, asik juga kalo bisa ngeliat aksi LP lagi tahun depan. So guys, jangan bosen-bosen main ke Indonesia yang aman ini. We'll miss your performance!

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x