"Oh, no no no! (tidak bunuh diri), Dia collapse by design, karena teman-temannya," kata ayah Oka ditemui usai pemakaman sang putra di komplek pemakaman San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat, Rabu (19/7).
Yap, collapse by design disebut ayah Oka berkaitan dengan isu bunuh diri yang menimpa anaknya. Seperti yang HAI kutip dari Tribunnews, dalam wawancara singkat itu, ayah dari almarhum CEO Takis Entertaiment itu mengklarifikasi kabar putranya meninggal bukan lantaran bunuh diri.
Pria yang saat pemakaman mengenakan baju putih dan memakai kaca mata bening itu, hanya mengisyaratkan Oka seakan terbebani akan sesuatu.
Ia juga mengungkap bahwa selama dua bulan terakhir, Oka lebih sering merenung dan enggan menyantap apapun.
Selama dua bulan terakhir, kata sang ayah, Oka memang murung. Pria 22 tahun itu enggan menyantap apapun.
"Ya sakit, dua bulan nggak mau makan. Makannya sedikit sekali. Itu saja," lanjutnya.
Mata ayah Oka terlihat sembab, namun tetap terlihat mimik wajah ramah saat berbicara. Keluarga Oka di pemakaman, memilih irit bicara kepada awak media.
Baru sebentar ayah Oka menjawab pertanyaan, kakak Oka langsung memanggil petugas keamanan, yang memang berjaga-jaga di dekat area.
"Sekuriti! Sekuriti! Kok kalian (awak media) bisa masuk sini ya?," seru kakak Oka yang memakai baju putih itu.
Setelahnya, petugas keamanan pun menghampiri area pemakaman dan memberi isyarat agar awak media segera pergi.
Oka wafat di kediamannya pada Rabu (18/7) malam. Semula, beredar kabar ia wafat lantaran menenggak sianida di kediamannya di kawasan Tangerang.
Namun Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan, AKP Alexander Yurikho, mengatakan nggak ada kasus bunuh diri atas nama Oka Mahendra.