HAI-online.com - Kilas balik dulu, duo ini terbentuk sejak 2011. Imaginary pop adalah sebutan yang mereka bikin untuk mendeskripsikan musiknya. Elda yang saat itu baru cabut dari bandnya, Evo, tiba-tiba mendapat pesan dari Adi, mengajaknya untuk bermusik bersama. Terbentuklah Stars and Rabbit yang namanya dicomot dari nama akun Twitter Elda.
Merasa cocok di selera musik dan visi, mereka lanjut membuat materi. Satu per satu lagunya diperkenalkan secara digital. Pelan tapi pasti mereka berkarya, hingga di 2015, album pertamanya, Constelation rilis.
Sejak awal, jalur indielah yang mereka pilih untuk membesarkan musik mereka.
BACA JUGA:5 Album Indie Pop Lokal Keren yang Bisa Kamu Download Gratis di Bandcamp
“Itu hal terbaik yang bisa kami lakukan saat itu, dan kami lebih nyaman menjalaninnya,” kata Elda.
“Kami sebenarnya hanya menjalankan saja apa yang kami bisa lakukan pada saat itu dengan maksimal. Dengan memanfaatkan source yang ada,” timpal Adi.
Setahun setelah rilis album, Star and Rabbit bikin konser tunggal Grow Concert, di gedung Societeit, Taman Budaya Yogyakarta belum juga tahun berganti Stars and Rabbit sudah menggelar konser lagi. Kali itu bukan lagi kawula Yogya yang menyaksikan. Melainkan para pecinta musik di tanah Inggris sana. Tur bertajuk Baby Eyes yang dihelat pada 12-20 Oktober 2016 nggak cuma sukses bikin Adi dan Elda saja yang ngerasa mimpinya terwujud, melainkan juga kita semua para penyuka musik alternatif di Indonesia.
Kejutannya nggak cuma itu, belum lama lalu, festival musik sidestream yang paling dinanti, Laneway Festival juga memasang nama Stars and Rabbit sebagai bintang tamu. Di Februari ini pun, Stars and Rabbit ngasih kita satu keseruan lagi, mereka bikin konser kolaborasi dengan duo musik elektronik dari Bandung yang tampil juga di Laneway, yaitu Bottlesmoker.
Isu unsustainability tuh nggak pernah lepas dari para musisi sidestream, tapi kalau dilihat dari kasus band sekelas Stars and Rabbit, yang terlihat justru sebaliknya, mereka seperti punya manajemen yang baik dan jadi bisa minjem roket untuk melesat ke panggung negara sana-sini. Kuncinya apa sih?!
“Kami dan management memang punya target untuk meluaskan networking keluar negeri, ngumpulin network dan mencoba kerja sama bareng mereka jadi tantangan tersendiri dan hal ini bukan hal yg mustahil untuk dilakukan, yang penting kita coba aja dulu!” kata Adi kepada HAI
Elda juga menegaskan, kiprah mereka di luar negeri tuh bisa kayak gini karena networking yang mereka bangun. “Dengan memanfaatkan media digital yang suitable buat kami, we try to represent ourselves better each time untuk kebutuhan-kebutuhan submission festival, misalnya,” kata Elda
Sebelumnya Elda juga cerita ke HAI, bahwa awal mulainya mereka bisa manggung di London adalah karena di sana, banyak penyuka musiknya. Dulu, pernah ada sebuah e-mail yang mereka terima. Nah, e-mail itu berasal dari sebuah media online Inggris yang sangat nge-fans sama musik Stars and Rabbit. Dari situ, Stars and Rabbit mulai banyak menjadi bahan pembicaraan di media Inggris.