Film Dear, Nathan diputar untuk pertama kali Kamis (16/3) di Epicentrum XXI, Kuningan. Ruangan bioskop terasa penuh dengan fans novel Dear, Nathan yang ingin membuktikan imajinasinya pada dua sejoli yang diperankan oleh Jefri Nichol dan Amanda Rawles.
Pemutaran film terbagi dalam tiga sesi. Sesi pertama sekitar pukul 2 siang. Begitu film selesai, dan pintu studio 2 terbuka, para penonton yang berada di dalam ruangan memilih untuk segera keluar dan menanti para bintangnya di lobi studio. Tampak si "Ketua OSIS" Ryan Wijaya lagi diwawancara. Di depannya sudah berkerumun para cewek yang siap dengan kamera ponselnya. Tapi bukan dia yang mereka cari. Mereka celingak-celinguk mencari sang pemeran utama, Jefri Nichol dan Amanda Rawles.
Kerumunan bergerak ke restoran Allegro, di mana di sana akan digelar press conference. Bintangnya pun belum dateng, tapi para fans - rata-rata nyari Jefri Nichol - udah bersiap di luar area kafe.
"Mereka ini rata-rata pembaca novelnya, dan mereka jauh sebelum film ini diproduksi udah punya bayangan seperti apa tokoh-tokohnya kalo dihidupkan. Nah, sekarang udah ada di depan mereka, pastinya mereka akan nunggu banget," ujar Amanda.
Jefri Nichol pun akhirnya ngerasain ini sebagai tantangan yang nggak bisa disepelekan. "Apalagi novelnya laris. Itu pasti jadi tantangan tersendiri buat saya," kata Jefri.
Penulis skenario Bagus Bramanti mempunyai teknik sendiri dalam mengubah novel laris, dengan penggemar fanatik menjadi sebuah karya layar lebar. "Pertama, kami harus melakukan riset ke para penggemarnya tentang bagian yang paling berkesan buat mereka, lalu kami saring lagi menjadi 10 bagian penting yang nggak boleh hilang dari cerita novel itu. Dari situlah kami semua berangkat," kata Bagus.
Good luck ya, guys!