Follow Us

Wajib Coba! Insomnia Bisa Sembuh dengan Terapi Online Berikut Ini

- Selasa, 21 Februari 2017 | 13:30
Atur ulang jadwal tidur
Hai Online

Atur ulang jadwal tidur

Kalau kamu masih aja suka insomnia dan merasa susah buat disembuhkan walau udah berbagai cara, sekarang udah ada bantuan tidur secara online. Nggak heran sekarang apa-apa serba online, bahkan terapi insomnia pun bisa dilakukan secara online.

Sebuah uji klinis baru-baru ini menemukan bahwa terapi berbasis web terbukti efektif membantu orang dengan insomnia tidur lebih cepat dan lebih lama. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan sejumlah relawan. Dibandingkan dengan relawan studi yang nggak menerima terapi, mereka yang berpartisipasi dalam terapi berbasis web ini ternyata bisa tertidur dengan lebih cepat, lebih jarang terbangun pada malam hari dan para relawan melaporkan bahwa insomnia mereka berkurang setelah menyelesaikan pengobatan.

Jenis terapi online yang juga disebut terapi perilaku kognitif untuk insomnia (atau CBT-I) ini dianggap sebagai lini pertama yang direkomendasikan untuk membantu penderita insomnia kronis. Insomnia kronis adalah insomnia yang berlangsung lebih dari satu bulan. Terapi ini berfokus pada mengubah cara penderita berpikir tentang insomnia mereka.

Cara mengobati insomdia dengan mengatasi pikiran dan perilaku bermasalah diyakini bisa mengubah persepsi penderita terhadap insomnia. Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal JAMA Psychiatry bulan November 2016.

Sementara itu peneliti dari University of Virginia, melakukan studi untuk keampuhan Cognitive Behavioral Therapy (CBT) berbasis online untuk mengatasi insomnia. CBT ini umumnya digunakan untuk mengatasi insomnia dengan interaksi langsung psikiater dengan pasien.

Dr. Lee Ritterband dan rekan-rekannya mengembangkan system CBT berbasis online yang bernama SHUTi. Untuk melihat efektivitas program ini, Dr. Lee melakukan penelitian kepada 303 orang dengan rentang usia 21 hingga 65 tahun. Partisipan dibagi jadi dua kelompok. Satu kelompok menerima program SHUTi selama 6 minggu dan kelompok lain mendapat informasi dan pendidikan soal insomnia secara umum.

“Hasil penelitian menyebutkan ada hasil yang lebih baik pada kelompok yang menggunakan SHUTi, dan manfaatnya berlanjut meskipun mereka sudah tidak lagi menjalani terapi. Tentunya ini merupakan hasil yang sangat baik,” tutur Dr. Lee yang dikutip dari Newyork Times.

Sebesar 57 persen pada kelompok yang menggunakan SHUTi mengaku bisa kembali memiliki pola tidur normal. Hasil ini lebih tinggi daripada kelompok control yang hanya 27 persen.

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest