Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

UNBK Meningkat Tapi Belum Merata

- Jumat, 03 Februari 2017 | 08:30
Ujian Nasional Berbasis Laptop eh komputer
Hai Online

Ujian Nasional Berbasis Laptop eh komputer

Kalau dilihat angkanya, jumlah sekolah yang udah siap dengan Ujian Nasional Berbasis Komputer tuh udah meningkat. Tercatat, udah ada 30.684 sekolah di 34 provinsi Indonesia. SEmentara tahun lalu jumlahnya 4.382 sekolah yang ikut.

Tapi, UNBK belum merata. Di Pulau Jawa aja masih ada daerah yang penyelenggaraan UNBK-nya baru 50 persen. Sementara daerah yang udah 100% pake UNBK baru ada di Yogyakarta dan sekolah Indonesia di luar negeri.

Ada, lho, provinsi yang cakupan UNBK-nya masih di bawah 10 persen, diantaranya adalah Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku, Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan Tengah.

Salah satu kendalanya adalah belum terjangkaunya jaringan internet.

Terus gimana dong?

“Sekolah yang radiusnya maksimal sekitar 5 kilometer dari sekolah pelaksana UNBK kami imbau untuk bisa ikut di sekolah pelaksana. Hal ini memungkinkan jika jadwalnya diatur dengan baik. Ajakan ini cukup direspons daerah. Upaya ini kami harap bisa mengoptimalkan pemanfaatan komputer yang ada untuk UNBK,” ujar Nizam, Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kepada Harian KOMPAS.

Nantinya, sekolah juga akan saling bantu, bro. Kalau ada sekolah yang punya komputer berlebih akan dipinjemin ke sekolah yang kurang komputer. Terus, pihak orangtua juga diajak untuk meminjamkan laptop.

UN Semi-online. Kayak Gimana Tuh?

Nah, UNBK itu menggunakan sistem semi-online. Jadi, soal dikirim dari server pusat secara online ke server lokal di sekolah, lalu ujian dilakukan di komputer sekolah secara offline. Nanti, hasil ujian di-upload lagi ke server pusat.

UNBK terus ditingkatkan penerapannya demi mencapai peningkatan mutu UN. Hamid Mummad, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemdibud bilang, setiap tahun akan disiapkan anggaran pengadaan komputer dan jaringan untuk kegiatan pembelarajan di sekolah.

“Program ini sebagai bantuan bagi provinsi/kota/kabupaten. Pemda diharapkan lebih banyak berpartisipasi untuk meningkatkan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi,” kata Hamid.

Source : Harian Kompas

Editor : Hai





PROMOTED CONTENT

Latest

x