Wajib lihat! Gerhana terakhir pada tahun 2016 akan terjadi malam ini. Bulan, bumi, dan matahari akan tersusun segaris, menghasilkan fenomena gerhana bulan. Namun, bulan nggak akan tampak merah darah seperti lazimnya kala gerhana. Satelit bumi itu hanya akan tampak samar.
Fenomena tersebut terjadi karena keunikan konfigurasi bulan, bumi, dan matahari pada malam ini. Saat fenomena gerhana bulan total, bulan berada pada zona umbra bumi, area kerucut semu yang terbentuk akibat terhalangnya cahaya matahari oleh bumi.
Saat gerhana bulan penumbra, bulan nggak benar-benar segaris lurus dengan bumi dan matahari. Bulan ada di wilayah yang disebut dengan penumbra, kerucut semu tambahan yang masih menerima cahaya matahari dalam jumlah cukup besar.
Anyway, gerhana bulan penumbra nggak akan mudah disaksikan. Bisa dibilang, gerhana ini nggak kasatmata. Bila mata nggak peka, maka bulan akan tampak seterang biasanya. Namun dengan bantuan binokuler dan teleskop, peredupan cahaya bulan akan bisa diamati.
Situs astronomi Langitselatan menyatakan, gerhana malam ini akan berlangsung selama 3 jam, 59 menit, dan 16 detik. Gerhana akan dimulai pada pukul 23.54 WIB dan berakhir pada 03.53 WIB. Waktu terbaik untuk mengamati adalah pada Sabtu (18/9) pukul 01.55 WIB, saat puncak gerhana!
Gerhana malam ini bisa disaksikan dari seluruh Indonesia kalo cuaca cerah. Bersama gerhana, di langit timur akan tampak dua bintang terang, Sirius dan Betelgeuse. Bila memiliki telskop, planet Uranus juga berpotensi untuk dilihat. Jangan sampai kelewatan guys!