Follow Us

3 Teori Tentang Ending Film Birdman. Mana yang lo setujui?

Rizki Ramadan - Kamis, 08 September 2016 | 09:45
Birdman
Rizki Ramadan

Birdman

Salah satu hal paling asik dari menikmati karya seni adalah memberi pendapat dan interpretasi yang bebas, nggak terikat. Dari mulai pendapat nyeleneh sampai pendapat brutal, lo bisa memaknai sebuah karya seni tanpa dituntut ke pengadilan, haha! Menurut gue, salah satu karya seni yang paling seru buat dijadikan ladang diskusi sotoy adalah film Birdman: The Unexpected Virtue of Ignorance garapan Alejandro González Iñárritu.

Birdman berkisah soal seorang aktor bernama Riggan Thomson (Michael Keaton) yang di usia paruh bayanya bersusah payah merebut kembali masa keemasannya. Sebagai implementasi dari kegundahan tersebut, ia sering dihantui halusinasi oleh alter ego-nya, peran superhero birdman yang dimainkannya dalam sebuah film blockbuster di masa lalu. Riggan ingin dunia kembali mencintainya sebagai seorang aktor ulung dan ingin eksistensinya kembali diakui. Maka, Riggan kemudian merintis sebuah pementasan broadway yang penulisan naskah, penyutradaraan, hingga pemeranan di panggung ia lakukan sendiri.

Di sepanjang perjalanan proses penggarapan pentas tersebut, kita bakal bertemu banyak masalah yang Riggan alami. Dari mulai konflik dengan anaknya, Samantha (Emma Stone), mantan istrinya, lawan main dalam pementasan, hingga konflik batin dengan delusinya, birdman. Di akhir film, plot-twist gokil pun muncul. Riggan menembak hidungnya sendiri di atas panggung dan dilarikan ke rumah sakit. Di rumah sakit, suasana yang digambarkan begitu bahagia dan kontradiktif dengan segala masalah yang telah dipaparkan. Kemudian, Riggan lompat dari jendela rumah sakit, disusul dengan pandangan senang Samantha ke arah langit, seakan-akan melihat Riggan benar-benar terbang (Iya, terbang. Seperti yang telah digambarkan sebagai halusinasi Riggan di sepanjang film).

Ending ini memunculkan banyak pendapat soal apa yang benar-benar terjadi pada Riggan. Di bawah ini adalah beberapa di antaranya, apa pendapat lo ada di bawah?

1. Riggan bertahan hidup setelah aksi penembakannya di atas panggung dan benar-benar dapat terbang.

Menurut pendapat ini, segala hal yang terjadi pasca penembakan tersebut atau scene di rumah sakit adalah nyata. Riggan digambarkan berhasil dalam usahanya untuk mendapatkan pengakuan sebagai seorang aktor kawakan melalui ulasan kritikus yang sebelumnya memberi cap jelek pada Riggan. Di samping itu, Riggan juga berhasil mendapatkan kembali kasih sayang Samantha dan mantan istrinya. Dan ya, menurut pendapat ini, Riggan memang benar-benar bisa terbang melalui bukti bahwa Samantha tersenyum sambil melihat ke langit setelah ayahnya lompat dari jendela. Pendapat ini menggambarkan sebuah happy ending.

2. Riggan sebenarnya sudah meninggal di atas panggung, scene rumah sakit hanyalah mimpi Riggan menjelang kematiannya.

Kalau teori ini berpendapat bahwa sebenarnya scene di rumah sakit, yang dipaparkan begitu mengharukan tersebut, hanya mimpi Riggan saja. Pendapat ini terdengar agak kejam, karena berarti Riggan gak diberi kesempatan untuk merasakan keberhasilan sesungguhnya dari usahanya selama ini. Yang ini ironic ending, ya?

3. Riggan berhasil survive dari aksi penembakannya di atas panggung, namun kemudian Ia memilih untuk bunuh diri di rumah sakit.

Ini merupakan gabungan di antara kedua pendapat di atas, dan cukup lazim dipercaya di kalangan penonton Birdman. Dikisahkan, Riggan bertahan hidup pasca adegan penembakan tersebut. Berarti, segala hal yang terjadi di rumah sakit adalah nyata. Namun lalu, digambarkan bahwa Riggan sempat mengucapkan perpisahan kepada alter ego-nya, birdman, dan lalu melepas perban di wajahnya sebagai simbol bahwa Riggan melepas cengkraman sosok birdman yang kerap hadir sebagai halusinasi.

Kemudian, Riggan lompat dari jendela rumah sakit, dan meninggal (ditandai dengan suara sirine ambulans). Namun, alasan mengapa Samantha tertawa sambil menatap langit menjadi dipertanyakan. Sebagian menanggap bahwa Samantha meneruskan halusinasi ayahnya yang telah meninggal, atau Samantha sesungguhnya sedang melihat meteor yang kerap muncul dalam adegan film Riggan, Birdman. Kalau ini, ending yang paradoks, dong? Haha.

Masih ada banyak interpretasi lain mengenai akhir dari film yang menyabet empat Academy Award dan dua Golden Globe Award ini. Mungkin, lebih baik kita membiarkannya menjadi tetap ambigu saja, hehehe.

Oleh: Widya Rafifa Salsabila - SMA Negeri 3 Depok I ditulis sebagai bagian dari program 7 Hari Bercerita bersama HAI School Crew

Editor : Hai

PROMOTED CONTENT

Latest