Follow Us

Sekolah Dilarang Jualan Seragam. Yay or Nay?

Rizki Ramadan - Rabu, 07 September 2016 | 07:30
seragam batik sekolah
Rizki Ramadan

seragam batik sekolah

Semenjak kurikulum 2013 direvisi, ternyata kebijakan kemendikbud tentang penjualan seragam sekolah pun dihentikan. Mulai tahun ajaran 2016-2017 koperasi sekolah Negeri dilarang berjualan seragam sekolah. Pun adanya pro dan kontra yang berdatangan dari anak-anak SMA. Di antaranya, keuntungan sekolah menjual seragam ya pastinya buat membuat ciri khas masing-masing sekolah. Terutama seragam batik. Batik adalah ciri yang paling khas dan pembeda paling kental antar sekolah.

Selain seragam sebagai pembeda tiap sekolah, nggak sedikit dari anak SMA yang mengeluhkan seragamnya yang sudah kekecilan. Iya, sih sekolah nggak memaksa buat pakai seragam bekas SMP. Tapi, mau cari diluar juga bingung, kan? Ngga sedikit juga, tuh yang ‘males’ cari seragam dengan alasan, “nggak, ah. Nanti seragam yang udah dibeli salah. Jadi nggak bisa dipake, deh. Mending pake seragam bekas SMP aja yang notabene seragam sekolah beneran”.

Eits, jangan lihat kekurangannya aja dong, bro. semua kebijakan kemendikbud kan, ada tujuannya. Coba deh, kita pikirin. Kan, nggak semua siswa bisa beli seragam sekolah. Jatohnya, mereka terpaksa pakai baju bekas SMP dan berujung minder. Selain itu, pakaian berpengaruh ke kepribadian, lho. Kalian bisa menilai kepribadian seseorang dari seragam yang dia pakai. Seru, kan? Keuntungan lainnya, lebih hemat biaya. Karena kalian nggak harus beli seragam baru. Selain itu, kalian juga bisa milih model atau warna seragam yang kalian suka.

Gimana, kalian lebih milih seragam sekolah ditiadakan biar kayak sekolah di luar negeri, atau tetep ada seragam?

Baca Juga

Seragam Sekolah Makin Ramai

Alasan Fatin Berseragam Sekolah Pas Audisi XFI

Pesta Kelulusan UN: Bikini Party, EDM-an atau Corat Coret Seragam?

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest