Follow Us

Band Metal Grausig Ini, Hobi Bongkar Pasang Personil

Salman Achmad - Sabtu, 20 Agustus 2016 | 04:05
Band Metal Lawas yang Terbentuk Sejak Tahun 1989
Salman Achmad

Band Metal Lawas yang Terbentuk Sejak Tahun 1989

Kekuatan dalam sebuah band sudah pasti dari materi lagu dan personil, kalau dalam suatu band personilnya suka gonta-ganti otomatis jalannya si band akan kehambat. Nah, hal ini dialami sama band metal lawas, Grausig, band yang kebentuk dari tahun 1989 ini sudah 7 kali ganti personil lho. Grausig sekarang digawangi oleh Phuput (vokal), Alan (guitar), Ewin (bass) dan Denny (Drum).

Kalau menurut penuturan sang penggebuk drum, Denny, dia nggak mau tuh yang namanya gonta-ganti personil. Tapi balik lagi ke keadaan yang membuat Grausig harus bongkar pasang gudang, kasarnya. “Kalau boleh jujur, jujur banget. Gua nggak pengen gonta-ganti personil, tapi mau gimana keadaanya seperti itu,” ujar Denny.

Bahkan cowok bertubuh gempal ini menambahkan kalau mereka mempunyai rasa tanggung jawab juga kepada publik sebagai group band. “Kami juga ngerasa punya tanggung jawab terhadap publik, karena kami group band yang sudah punya karya nih. Cara pertanggung jawabanya gimana? Ya live performance,” Pungkasnya.

Grausig bisa dibilang mbahnya band death metal guys, karena terbentuk tepat 27 tahun lalu. Tapi karena permasalahan keluar masuknya personil akhirnya mereka vakum selama 11 tahun, dan baru manggung lagi di tahun 2011 dalam acara amal untuk mantan bassis mereka yang meninggal. Untuk mengejar ketertinggalan, otomatis mereka merekrut beberapa orang untuk menjadi personil. Nah, kira-kira gimana ya cara mereka untuk membuat nyaman personil baru?

“Cara dari kami biar klop sama personil baru itu sering briefing, workshop dan bercanda. Walaupun kita serius tapi tetep enjoy makanya ada bercandanya. Kami berusaha menjadikan personil baru untuk nyaman di keluarga barunya, Ibaratnya Grausig itu sebuah keluarga,” Cakap Denny.

Selain bercanda dan segala macem, Denny sebagai personil paling lama di band ini juga ngobrol sama personil baru supaya tetep klop. “Gua sih sampai ngomong ke personil baru, “Lo jangan ngerasa baru disini, karena Grausig ini milik lo juga,” Gua ngomong seperti itu dalam artian untuk memberikan rasa nyaman. Jadi biar cepet nyambung main musiknya,” Ujar penggebuk drum tersebut.

Untuk menangkap atensi dan kembali menginjakan eksistenya. Di tahun 2016, Grausig pun mengeluarkan album mereka yang bertajuk Dibelakang Garis Musuh. Bagi mereka sehebat apapun musisi harus memiliki karya, minimal karya terbaru. Dan hal ini pula dijadikan, tonggak kebangkitan mereka di skena musik.

“Sebagai musisi atau apapun pembuktianya adalah karya. Jadi mau lo sehebat apapun, kalau nggak punya karya atau masih kerap mainin karya lo yang lama tanpa ada karya yang baru, ya lo nothing,” tegas Denny.

Editor : Hai

PROMOTED CONTENT

Latest