Follow Us

Nakal dan Berani Bersuara, Alasan Jagoan Sekolah Lebih Berpengaruh Dibanding Ketua OSIS

Rizki Ramadan - Rabu, 17 Agustus 2016 | 05:30
Pentolan Sekolah dan Ketua OSIS
Rizki Ramadan

Pentolan Sekolah dan Ketua OSIS

Sosok Dilan nggak cuma ada di novel bikinan Pidi Baiq. Tiap sekolah, atau bahkan tiap angkatan di sekolah, senggaknya punya satu murid cowok yang walaupun agak nakal, tapi secara natural dia berani bersuara dan menyebarkan pengaruh ke teman-temannya, mrip kayak Dilan.

Dia bukan ketua OSIS, tapi apa yang dikatakan selalu diecamkan. Dia nggak pinter-pinter amat di urusan pelajaran, tapi nggak pernah keabisan akal untuk bikin rame tongkrongan. Dia punya jiwa rebel, tapi selalu punya caranya tersendiri untuk bikin temen-temenya selalu respek

“Di sekolah gue ada cowok kayak Dilan, kak. Temen sekelas gue, Jaru namanya,” cerita Mega Pramesti, SMAN 91 Jakarta, kepada HAI suatu hari, lewat LINE. Terbukti, kan?!

Ya, begitu ngomongin Dilan, teman-teman di SMAN 91 Jakarta pasti teringat seorang siswa di kelas XII. Jaru namanya. Di angkatanya sekarang, nama Jaru pertama mencuat karena ia dipaksa tinggal kelas oleh sekolah karena alasan yang sampai sekarang Jaru sendiri nggak bisa terima.

Nggak heran kalau Jaru disegani.Tapi bukannya jumawa, Jaru malah jadi membumi. Berada di satu angkatan dengan mereka yang tadinya adik kelas, Jaru menolak dianggap senior. Namun, karena udah dia punya idealisme yang cukup kuat dan jiwa leadership, secara alami Jaru jadi berpengaruh.

Di pertemanan, Jaru dianggap sebagai pentolan sekolah. Jaru adalah “kepala” dari sebuah organisasi informal bernama Arpeninos yang diwariskan turun-temurun sejak tahun 2008 silam.

“Gue ikutan Arpeninos dari kelas satu. Arpeninos itu kepanjangan sebenarnya adalah Anak Rusuh Penghuni Ninety One School. Tapi, di depan guru, kami bilangnya Anak Rajin Penghuni Ninety One School, hehe.” ujar cowok yang doyan banget main futsal ini.

Arpeninos sendiri terbentuk karena, dulu, di SMAN 91 terkenal banget akan senioritas. Sejak adanya Arpeninos pada tahun 2008 silam, senioritas benar-benar hilang. Salah satu alasan Jaru gabung ke Arpeninos karena dia nggak pengin ada senioritas ketika MOS, yang mana, dilakukan oleh anggota OSIS.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

PROMOTED CONTENT

Latest