Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Jangan Asal Daftar, Ini dia 5 Persiapan Sebelum Melamar Beasiswa Luar Negeri

Rizki Ramadan - Rabu, 23 November 2016 | 13:30
Kiat Mengisi Formulir Beasiswa Nagri
Rizki Ramadan

Kiat Mengisi Formulir Beasiswa Nagri

Pastinya seru banget bisa ngelanjutin studi di luar negeri. Apalagi dengan bantuan beasiswa. Cuma yang pasti, nggak gampang dapetinnya. Selain persyaratannya banyak, seleksinya juga ketat. Tapi kita bisa kok, asal berusaha keras, misalnya dengan ngelakuin persiapan-persiapan pengetahuan dan administrasi. Mau tau apa aja? nih dia 5 Persiapan Sebelum Melamar Beasiswa Luar Negeri yang harus kita jalanin supaya sukses.

1. TENTUKAN BIDANG ILMUNYA

“Gini, secara umum dulu, dari diri sendiri sebenernya yang dicari itu, arah karirnya itu, apakah sudah sempat dipikirkan atau belum ya? Karena kalau asal mendapat beasiswa, itu kan agak bingung milihnya. Tetep harusnya kita itu konsisten mau cari ilmu apa.” buka Ina Liem, seorang konsultan pendidikan yang juga merupakan founder dari jurusanku.com.

Menurut ibu Ina, sebelum kita sibuk mengumpulkan banyak informasi beasiswa, kita harus sudah punya pegangan akan jurusan atau bidang ilmu apa yang ingin kita tempuh. Ketika kita udah menetapkan jurusannya, kita jadi bisa cari tahu pilihan-pilihan universitas yang oke. Bisa aja kampus di dalam negeri sendiri, atau nggak menutup kemungkinan kampus yang ada di nagri.

“Jurusan tertentu, bagusnya di negara tertentu kan beda-beda. Kalau misalnya kita maunya pangan, produksi bahan mentah, pertanian, perikanan. Tentu kan baru dari sana udah ketauan tuh negaranya negara mana. Nggak mungkin di Singapura, dong?” lanjut ibu Ina.

2. Cari Tahu Ketersediaan Beasiswa

Setelah jurusan kuliah dan pilihan kampus sudah ditentukan, maka langkah selanjutnya adalah menelusuri kemungkinan beasiswa untuk pilihan kita itu.

Basically begini, beasiswa ke luar negeri untuk tingkat S1 sebetulnya lebih langka. Pilihan S2 atau S3 justru lebih banyak. Kalau di negara Barat, beasiswa S1 yang mencakup uang kuliah sampai biaya hidup, itu sedikit sekali bahkan nggak ada. Kalau S1 full memang di negara-negara Asia, seperti Singapura atau Jepang.” ungkap wanita yang sudah belasan tahun berkecimpung di dunia pendidikan ini.

Satu hal lagi, nggak semua bidang yang kita pilih bisa memberikan kita peluang untuk mendapatkan beasiswa. Soalnya, biasanya dari kebijakan pemberi beasiswa, udah ada bidang-bidang ilmu yang lebih diprioritaskan. Misalnya, bidang-bidang yang memang keahlian lulusannya sedang sangat dibutuhkan oleh negara, dan sebagainya.

3. Cermati Syarat dan Ketentuannya

Jurusan udah, kampus udah, negaranya udah, eh ternyata ada kemungkinan dapet beasiswa nih! Nah, sebelum kesempatan itu kita gunakan, kita perlu cari tahu dulu, nantinya apakah ada ikatan kontrak tertentu dengan pemberi beasiswa tersebut?

Ibu Ina memberikan contoh beasiswa dari Singapura. Alih-alih dikembalikan ke Indonesia, ada cukup banyak beasiswa dari Singapura yang mengharuskan lulusannya untuk tinggal dan kerja di Singapura. Kalau-kalau kita luput membaca ketentuan tersebut, apalagi waktu kita udah keterima sama beasiswanya, dan kita menolak untuk tinggal dan bekerja di sana, kita bisa dikenakan denda atau disuruh bayar, lho!

“Tapi kalau yang pada umumnya, biasanya beasiswa itu G to G. Government to government. Tetap yang diutamakan adalah passion kita untuk membangun bangsa Indonesia.” aku ibu Ina.

Syarat

Kalau kamu udah menemukan beasiswa yang tepat dan bertekad untuk mendaftar, saatnya kamu mempersiapkan beberapa hal berikut ini biar bisa lulus dan keterima beasiswa.

  1. Riset! Cari tau, apa saja manfaat yang bisa kita berikan dari bidang ilmu yang ingin kita tempuh? Nantinya, hal ini berguna untuk menyiapkan motivation letter ketika melamar beasiswa.
  2. Rumuskan motivasi beasiswa yang bukan me-oriented.
X: ‘Karena saya ingin mengembangkan diri saya. Karena saya bisa membuat diri saya …’

√: ‘Saya rasa di Indonesia, tenaga ini masih kurang, saya mau ambil jurusan ini, karena ketika saya balik ke Indonesia, saya mau melakukan ini, ini , dan ini.’

  1. Persiapkan bahasa! Kalau nggak tes TOEFL, ya tes IELTS. Sarana latihan udah banyak, termasuk online. Tingkatkan pula kemampuan menulis esai dalam bahasa Inggris.z

Editor : Hai





PROMOTED CONTENT

Latest

x