Follow Us

Alasan-alasan Ini yang Bikin Sistem Absensi Digital Di Sekolah Dibilang Nggak Efektif

Rizki Ramadan - Sabtu, 06 Agustus 2016 | 10:17
Absen Digital Di Sekolah:  Canggih Sih, Tapi Nggak Efektif
Rizki Ramadan

Absen Digital Di Sekolah: Canggih Sih, Tapi Nggak Efektif

Pagi itu, suasana di SMA Kolese Gonzaga, Jakarta Selatan, nggak ada yang beda. Murid yang baru datang, antre di koridor depan sekolah. Bukan cuma untuk salaman dengan guru yang kebetulan lewat di situ, melainkan untuk “salaman” sama mesin. Ya, mereka antre untuk menempelkan kartu pelajar mereka ke mesin absen. Sebagian murid sibuk mengeluarkan kartu dari dompetnya, sebagian udah ada yang sigap dengan menaruh kartu pelajar di tempat name tag yang bisa dikalungkan.

Mesin tadi akan “menyapa” tiap murid yang sudah “salaman” kepadanya dengan mengeluarkan data nama par murid di layarnya.

Ya, dari tahun ke tahun, SMA selalu naik level. Sistem sekolahnya aja, banyak sekolah yang menerapkan sistem moving class kayak anak kuliah. Nah, satu-dua tahun ini, ada lagi satu perkembangan SMA, tepatnya di bidang fasilitas. Ya, sekarang, banyak sekolah udah memakai sistem absen digital. Kayak orang kantoran.

Di SMA Kolase Gonzaga tadi contohnya, sekolah tempat syutingnya film AADC ini memakai sistem absen dengan cara men-tap kartu pelajar ke mesin absen. “Jadi, di dalam kartu pelajar, sudah disematkan sebuah sensor gitu,” kata Natasya Celia, salah satu siswanya.

Nah, karena udah berbentuk digital, jadinya, data absensi tersebut bisa dimasukkan ke komputer, lalu dilihat para siswa lewat website sekolah. Sistem serupa juga dipakai sama SMA Negeri 2 Bondowoso. Coba aja tengok website-nya, di sini. Di situ, bisa langsung terlihat tuh, berapa murid yang hadir di hari ini. Jika ada yang absen, jumlah yang sakit, alpa atau pun izin pun bisa terlacak.

Kerennya, lewat website itu juga kita bisa liat rekap laporan data absensi kita, entah dalam kurun mingguan, bulanan, atau semesteran. Asik, kan, bisa langsung evaluasi diri kalau ternyata kita terlalu banyak izin sekolah.

Sekolahnya Dyah Prajnandhari di SMAN 9 Yogyakarta juga memberlakukan sistem absen yang mirip kayak sekolahnya Natasya. Bedanya, yang dipindai oleh mesin absennya adalah barcode yang ada di kartu.

Selain sistem tap kartu, banyak sekolah yang menerapkan absen digital menggunakan mesin pemindai sidik jari.

Dari semua sistem absen yang canggih itu, belum banyak yang bisa secanggih SMA Al Hikmah Surabaya. Sekolahnya temen kita, Ayu, ini sistem absennya udah ada di level lebih tinggi dari pemanfaatan internet of things. Ya, data absennya sampai bisa langsung dikirimkan ke ponsel orang tua murid, bro!

“Tiap abis absen, ortu kita dapet SMS gitu, tentang jam berapa kita datang ke sekolah,” jelas Ayu

Nggak jarang tuh temennya Ayu yang kena tegor atau dicurigai sama orangtuanya gara-gara sampe sekolah telat.

“Ortu tau kalau aku telat. Tiba-tiba pas di rumah bilang ‘tadi ke sekolah telat, ya?’ kan jadi kaget aku,” kenang Ayu keki

Padahal, sering juga tuh, sebenernya bukan muridnya yang telat, tapi mesin absennya yang sering error. Ada yang udah absen tapi datanya nggak masuk. Udah gitu, temen-temen di sana juga sering kena tegor ortu terkait jam pulang.

“Dari data SMS, ketahuannya kita absen pulang jam 4 sore. Tapi, baru sampe rumahnya malem. Jadi ketauan kan tuh kalau kami main dulu,” cerocos Ayu.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

PROMOTED CONTENT

Latest