Pada reshuffle kabinet yang ditentukan oleh Presiden Jokowi kemarin, Anies Baswedan menjadi salah satu menteri yang kena reshuffle. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) yang sebelum dijabat oleh Anies Baswedan akan digantikan oleh Muhadjir Effendi. Banyak pihak yang menyayangkan Anies nggak lagi jadi menteri karena kinerja beliau dirasa banyak dan berdampak positif untuk pendidikan di Indonesia.
Namun, Anies sendiri mengatakan, meskipun nggak lagi menjadi menteri, dirinya akan tetap peduli pada pendidikan di Indonesia dan beliau juga berharap semoga menteri yang baru akan melanjutkan program-program yang sudah dirintis.
Jasa Anies Baswedan dalam pendidikan Indonesia didasari oleh kepeduliannya pada bangsa ini, jauh sebelum dia menjabat sebagai Mendikbud. Berikut adalah beberapa hal yang sudah Anies lakukan untuk pendidikan bangsa Indonesia terutama untuk menjadikan remaja Indonesia jadi lebih baik.
- Pelopor Indonesia Mengajar
Sewaktu beliau kuliah di luar negeri dan melihat pola pendidikan disana, dia merasa bahwa pendidikan di Indonesia harus dibenahi. Maka ketika Anies kembali ke Indonesia, ia pun menjadi sosok penting yang menjadi pelopor gerakan Indonesia Mengajar. Indonesia Mengajar yang dibentuk pada 2010 bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dengan mengirim anak-anak muda yang disebut Pengajar Muda (PM) untuk mengajar selama satu tahun di sekolah dasar seluruh wilayah-wilayah terpencil di Indonesia. Indonesia Mengajar nggak hanya membantu pendidikan Indonesia, tapi juga membentuk karakter anak-anak muda yang menjadi pengajar menjadi calon pemimpin yang berempati dan berintegrasi.
Program Indonesia Menyala adalah bagian dari Indonesia Mengajar, dimana program ini dibentuk karena melihat banyaknya anak-anak di Indonesia yang kesulitan untuk mendapatkan buku yang berkualitas. Indonesia Menyala membentuk perpustakaan-perpustakaan yang ada di wilayah penempatan Pengajar Muda. Perpustakaan Indonesia Menyala terdiri dari perpustakaan tetap dan perpustakaan berputar. Perpustakaan tetap adalah perpustakaan yang berisikan buku yang ditempatkan di satu sekolah penempatan, sedangkan perpustakaan berputar adalah perpustakaan yang dipegang oleh para Pengajar Muda, berbentuk tas berisikan buku-buku yang digunakan selama mengajar di sekolah penempatan.