"Gila ya Pokemon Go, seru abis!" kata Alwin, salah seorang desainer grafis HAI. "Gue sampai rela muter-muter demi nyari Pokemon, hahaha."
Padahal sebelum Pokemon Go ada di smartphone-nya, si Alwin ini jarang atau malah nggak pernah sama sekali ngomongin tentang Pikachu dan kawan-kawannya. Namun ketika ia iseng nyobain game interaktif tersebut, dirinya ketagihan. Nggak cuma Alwin, beberapa awak HAI lain juga suka main Pokemon Go. Bahkan kantor pun berubah jadi ajang nyari Pokemon. Ada yang tau-tau ke lapangan buat nyari Pokemon, ada yang rela turun lift demi nangkep Pokemon di dekat lobby, dan lain-lain.
Kegilaan Pokemon Go ini nggak cuma di HAI, tapi juga di seluruh dunia. Mereka rela keluar rumah demi mewujudkan mimpi jadi Pokemon Master. Malahan ada yang niat banget sampai mesen GoJek buat mencari Pokemon. Museum Nasional pun nggak mau kelewatan dengan hype Pokemon Go ini. Lewat Twiter, Museum Nasional mengajak para pemain Pokemon Go buat nyari monster di museum sambil ningkatin wawasan.
Baca Juga: 6 Kisah Miris Akibat Memainkan Pokemon Go!
Uniknya, Pokemon Go ini sebenarnya belum dirilis resmi di banyak negara di dunia, termasuk Indonesia. Pokemon Go untuk saat ini belum tersedia di Google Play Store dan Apple App Store di Indonesia. Game populer ini baru tersedia di Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, dan Jepang saja. Namun, para gamer lokal yang sudah nggak sabar langsung mengunduh APK Pokemon Go dari berbagai sumber.
Apa sih, rahasia kesuksesan Pokemon Go? Dan gimana cara membuat peta di game unik ini jadi asik?
Rahasianya adalah sistem pemetaan di game ini yang nggak dibuat sembarangan. John Hanke, CEO dan penemu perusahaan pembuat game Pokemon Go, Niantic, adalah veteran di Google. Dia adalah founder Keyhole, perusahaan yang dibeli Google untuk membangun Google Earth. Hanke juga sempat ngurusin Google Maps sebelum membuat Niantic.
"Banyak dari kami (pegawai Niantic, RED) yang sudah bekerja di Google Earth dan Google Maps selama bertahun-tahun. Jadi, kami ingin mapping game ini bagus," tutur Hanke kepada Mashable.
So, membuat peta dunia nyaman di smartphone bukanlah hal yang sulit buat Niantic. Tapi gimana buat menentukan Pokestop dan Gym?