Follow Us

Lukas Graham, Magis Dibalik 7 Years

- Rabu, 18 Mei 2016 | 11:15
Lukas Graham, Magis Dibalik 7 Years
Hai Online

Lukas Graham, Magis Dibalik 7 Years

Once I was seven years old, my mama told me. Go make yourself some friends or you’ll be lonely. Once I was seven years old.

Lirik itulah yang jadi modal Lukas Graham yang nggak jago main musik tapi punya bakat bikin lagu, untuk menguasai dunia. Inilah “komoditi” ekspor sukses keempat Denmark.

Mendengar lagu 7 Years yang lagi kenceng diputar di radio, pasti banyak yang nyangka kalau si empunya vokal adalah salah satu penantang Ed Sheeran atau Jason Mraz di dunia solois cowok. Jangan salah ya, nama ini, selain nama vokalisnya, juga nama sebuah band. So, Lukas Graham adalah juga nama sebuah band diperkuat oleh Mark Falgren (drum), Magnus Larsson (bass), Kasper Daugaard (kibor).

“Jadi gini lho. Memang, semua lagu Lukas Graham itu yang bikin saya. Namun, saya juga manusia, nggak bisa sendirian. Saya juga nggak main instrumen, saya juga nggak tahu kunci apa yang saya gunakan saat ngulik di gitar dan piano. Jadi, saya butuh yang namanya band,” jelas cowok berambut ikal ini.

"Jujur, kami sempat brainstorming buat mencari nama lain. Tapi pilihan terbaik kami saat itu, The Revolvers dan The Mechanics terdengar aneh banget,” tambah Lukas kepada BBC beberapa waktu yang lalu.

Prinsip Lukas ini juga didukung rekan-rekannya yang nyatanya nggak mau dianggap numpang tenar doang.

“Apa yang kami kerjakan di sini dasarnya ada di perspektif Lukas. Layaknya film dokumenter, kami yang buat gambarnya, Lukas jadi naratornya,” ungkap sang kibordis, Kasper.

“Pas kami tur ke UK lalu, nggak banyak yang tahu kalau kami adalah sebuah band. Mereka hafal banget 7 Years but they have no idea this is us,” ujar sang vokalis yang kebetulan bernama sama, Lukas Graham Forchhammer soal fenomena lagu 7 Years, yang ada di album kedua, Blue Album.

Narkoba dan Perang Tak habis-habis pertanyaan orang akan makna di lirik lagu 7 Years. Banyak yang curiga itu adalah kisah nyata dari sang vokalis. Well, sedikit banyak memang ada benarnya. Soalnya, di antara anggota band yang besar di Ibu kota Denmark, Copenhagen yang asri dan modern, hanya Lukas yang datang dari kawasan kumuh di tengah ibukota, Christiania.

Kejahatan dalam berbagai bentuk hingga penyalagunaan obat-obatan terlarang nggak bisa lepas dari masa kecilnya. Selengkapnya!

Editor : Hai

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest