Kepala sekolah membenarkan kejadian di kantin sekolah yang menimpa murid-muridnya tersebut. Dari keterangan Yusran Kalape, kepala SMAN tempat kedua pelaku belajar, mengaku yang melakukan adegan dalam video itu adalah anak pindahan. Mereka itu yang mencoreng nama baik sekolah.
Seperti dikutip dari Tribunnews, Kamis (12/5) ini, siswa tersebut adalah adik dan kakak kelas. Adapun pelajar perempuan dalam video tersebut adalah yang berinisal PK, diketahui telah lulus ujian nasional dan menurut rencana akan melanjutkan pendidikan ke daerah lain.
Sementara siswa berinisial NV adalah adik kelas yang merupakan siswa pindahan.
Kabarnya, dia akan di[indaj ke sekolah lain di Kabupaten Poso karena malu setelah video itu tersebar luas.
Pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Poso sejauh ini belum memberikan pernyataan terkait peredaran video mesum yang melibatkan sepasang pelajar SMA tersebut.
Namun, kasus ini harus mendapatkan perhatian serius dari para pemangku kepentingan terkait pendidikan di wilayah Poso untuk mencegah kasus serupa tidak terulang pada masa yang akan datang.