Siapa menyangka kalau Benny Fajarai yang masuk dalam daftar '30 Under 30 Asia' Majalah Forbes adalah mantan penjaga warung internet alias warnet. Pendiri Kreavi dan co founder sekaligus CEO situs Qlapa.com itu dianggap sebagai pemuda di bawah usia 30 tahun di wilayah Asia yang memiliki kualifikasi menjanjikan. Berikut kisah cowok penjaga warnet yang kini sukses hingga mendunia itu.
Prestasi yang didapatkan oleh Benny Fajarai turut membuat bangga seluruh anggota keluarganya, termasuk orang tua Benny. Ketertarikannya pada dunia IT sudah terlihat ketika memasuki sekolah menengah pertama.
Benny dulu bahkan pernah bekerja sambilan sebagai penjaga warnet di dekat tempat tinggalnya di kawasan Perdana.
Kakak Benny, Susanti, menuturkan, sejak dulu Benny memang menyukai tantangan, supel, serta pandai bergaul dengan siapapun. Banyak teman-temannya mendatangi warnet tempat ia bekerja sambilan.
"Dari kecil dia kreatif bakatnya sudah tampak. Cita-citanya dulu mau jadi dokter, tetapi akhirnya nggak jadi karena pertimbangan biaya dan juga keluarga mempertimbangkan bakat kretivitas yang dimilikinya. Dia bakatnya di bidang IT, dan dia dapat beasiswa di Binus," jelasnya.
Terlahir di keluarga sederhana, kedua orang tua Benny selalu menanamkan moral-moral dan prinsip dasar kehidupan. Tetapi tetap pada akhirnya keputusan tetap berada di tangan sang anak. Orang tua hanya mendukung.