Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Jadi Gadis Desa, Velove Vexia Rela Kulitnya Gelap

Afra Augesti - Selasa, 22 Maret 2016 | 04:25
Salah satu adegan dalam Wa'alaikumussalam Paris.
Afra Augesti

Salah satu adegan dalam Wa'alaikumussalam Paris.

Voila! Setelah lama ngga main film layar lebar, si cantik Velove Vexia balik lagi buat nyapa para fansnya lewat film garapan sutradara Benni Setiawan "Wa'alaikumussalam Paris". Film ini berkisah tentang Itje (Velove), gadis asal desa Bojong yang berharap besar hidupnya berubah drastis setelah menikah dengan pria Perancis bernama Clement (Nino). Begitu juga orang tua Itje yang selalu pamer pada tetangganya kalau Itje menikah dengan orang kaya dan akan tinggal di Paris. Untuk film ini, Velove Vexia rela menggelapkan wana kulitnya.

Tapi apa yang Itje harapkan jauh dari kenyataan. Itje dibawa ke sebuah desa terpencil di selatan kota Bordeaux, di perkebunan anggur dan tinggal di rumah yang ada di hutan dan jauh dari pusat keramaian.

Terang saja Itje kecewa dan protes pada suaminya yang biasa dipanggil Emen oleh Itje. Malapetaka lain, di sana tak ada sinyal internet dan telepon. Itje yang tak bisa lepas dari gadget dan sosial media jadi tersiksa. Setiap hari Itje hanya marah-marah, meminta Emen membawanya ke Paris untuk shopping dan selfie di tempat wisata.

Di film ini, Velove menemui banyak tantangan untuk mengekspresikan aktingnya. Bukan hanya untuk mendalami peran saja, namun Velove juga bisa menunjukkan kalau dirinya masih sanggup totalitas dalam berperan.

Di film berdurasi 160 menit ini, Velove berperan sebagai Itje, gadis kampung asal Bojong yang menikah dengan pria bule dari Perancis, Clement yang diperankan oleh Nino Fernandez. Kata dia nih, ngga gampang loh buat jadi gadis kampung yang harus bisa berbahasa Sunda.

Tantangan terbesar, menurut Velove, meliputi fisik dan akting. "Gue jadi Itje, cewe Sunda. Gue kan bukan orang Sunda, nah di sini, mau nggak mau, gue harus bisa berbahasa dan punya logat Sunda. Belajar banyak lewat peran Itje.", ujar aktris 26 tahun ini.

Solusinya, Velove belajar bahasa Sunda ke sopirnya yang orang Sunda. Kamu humble juga ya, Ve?? Bahkan, setelah film selesai digarap, putri OC Kaligis ini kadang masih menggunakan logat Sunda di kesehariannya. Wih, pendalaman karakter euy!

"Kebetulan driver gue orang Sunda. Jadi, gue suruh dia ngomong Sundaan terus. Kedua, dibantu sama sutradara, sama Nino juga. Mereka jago bahasa Sundanya! Haha. Ada kali tuh dua minggu belajar.", tandasnya.

Ngga cuma itu, Velove juga harus rela kulitnya jadi terlihat gelap di film ini. Emang sih, wajah Velove terlihat agak gelap dengan make-up yang dibuat seolah-olah dirinya adalah kembang desa yang manis. "Pas lihat hasilnya (make up), jadi beda banget. Kaget lihat diri sendiri kulitnya gelap, sementara gigi gue kelihatan putih banget," paparnya.

Di film ini juga, Velove harus bersuara lantang dan sering latihan teriak. Pasalnya, sejak merasa ditipu suami yang bule, Itje kerap ngamuk-ngamuk. Wah wah wah. "Karakter Itje ini nggak mudah. Dia sukanya marah-marah dan marahnya harus natural. Apalagi marah pakai logat Sunda," tuturnya. Duh, Si Eneng. Mentang-mentang udah dibohongin jadi marah-marah terus. Kasian kan yang jauh-jauh dari Perancis buat ngelamar. Nanti geulisnya ilang loh. Hihi.

Editor : Hai





PROMOTED CONTENT

Latest

x