Setuju dong, tiap kali denger film Batman, ada satu lagi tokoh yang paling nyantol di kepala. Ya, betul, dialah si villian ‘gila’, Joker.
Di film BvS, Joker emang nggak muncul, tapi villian ‘gila’ seikonik doi tetap dihadirkan, lewat sosok Lex Luthor yang diperangkan Jesse Eisenberg ini. Beda kayak di film-film Superman sebelumnya, Lex Luthor kali ini nggak cuma keliatan diktator dan slengean doang, Zack Snyder sang sutradara bikin Lex jadi kuat banget mimik emosionalnya.
Jesse Eisenberg nggak mau disamakan dengan pmeeran Lex Luthor sebelumnya (terakhir diperankan oleh Kevin Space dalam Superman Returns). Triknya, dia harus mengedepankan sisi emosionalnya. Apalagi harus mengikuti gaya Gene Hackman (pemeran Lex dalam Superman tahun 1978)
"Lex Luthor bukan sosok penjahat yang sekear konyol. Beda banget deh sama yang sebelunya. Ada unsur psikologis yang lebih akurat di karakter ini." aku Jesse, yang juga dikenal sebagai pemeran utama di Now You See Me, Social Network, The End of The Tour, dan tokoh-tokoh lain yang berkarakter kuat.
Di film, Lex Luthor itu adalah ‘v’ di antara Batman dan Superman. Dia tetap menjadi seorang ilmuwan supertajir yang arogan. Baginya, Superman adalah alien yang seharusnya nggak ada di bumi, apalagi Superman menghalangi niat-niat jahatnya. Karena itu, ia mengadu domba Batman dan Superman.
“Dia adalah seorang narsis yang kompleks, biang masalah, kompetitif, dan penuh dendam. Dia melihat Superman bukan sebagai sosok yang harus dimusnahkan melainkan sebagai ancaman untuk kemanusiaan,” ujar cowok berambut ikal ini.
Satu hal lagi yang bikin Lex Luthor di film ini layak disandingkan dengan Joker adalah rambutnya yang gondrong! Padahal di film-film sebelumnya Lex selalu tampil botak.
“Lex tuh kayak dapet rambut jatuh dari Tuhan di film ini,” celetuk Jesse bercanda.
Pokoknya, peran Lex Luthor rasa baru di film ini signifikan. Bikin perseteruan antara Batman dan Superman kian mencekam.