Follow Us

Renaldy F.K: "Analogue is My Playground!"

Rizki Ramadan - Rabu, 27 Januari 2016 | 05:58
Renaldy Fernando kusuma
Rizki Ramadan

Renaldy Fernando kusuma

Kalian yang udah beredar di skena fotografi analog pasti udah akrab sama nama fotografer satu ini. Yap, cowok "kutilang" ini udah aktif banget menjalani hobi motret pake kamera jadul sejak 2007-an. Komunitas pencinta kamera mainan di Kaskus pun pernah ia ketuai selama dua tahun, sebelum ia akhirnya bergerak sendiri melestarikan fotografi analog sebagai penyuplai merchandise serta media komunitas bernama Jelly Playground. Perkenalkan, Renaldy Fernando Kusuma.

Nggak cuma giat di komunitas tentunya, Enad, sapaan akrabnya, juga doyan banget keliling untuk motret. Pokoknya, kamera analog dan suplainya nggak pernah jauh deh dari kesehariannya. Selain hobi motret snapshot apapun yang ia temui menarik, Enad juga sering motret model cewek-cewek imut.

Para model foto Enad jadi asik dilihat karena tiga hal. Pertama, karena ceweknya emang lucu banget rupanya. Kedua, Enad jago mencari angle serta komposisi dalam memotret ekspresi si model. Ketiga, tonal warna kamera analog bikin foto jadi menghadirkan suasana yang dreamy dan agak emosional. Menyentuh deh, pokoknya.

“Gue lebih suka kalau si model berekspresi senatural mungkin. Nggak pake kostum khusus, apalagi make up. Gue berusaha menghasilkan potret natural dari si cewek yang jadi modelnya,” kata cowok 27 tahun ini.

Demi mendapatkan ekspresi yang natural itu, Enad melakukan pendekatan yang baik kepada si model yang kebanyakan datang dari lingkungan pertemanannya.

“Gue akan pergi sama si model ke satu daerah. Nah, nanti di situ baru deh ngider-ngider sambil cari spot yang oke. Jadi si model juga nggak kaku-kaku banget, karena sambil jalan-jalan dan ngobrol-ngobrol,” papar pengagum pelawak Komeng ini.

Yap, bagi Enad, mendapatkan foto bagus bukan satu-satunya tujuan utama. “Menurut gue, ketika gue motret, gue bisa dapet pengalaman baru, obrolan-obrolan yang nggak akan gue dapetin sebelumnya, dan mungkin koneksi baru dari si model,” ujarnya.

Sambil menjalani Jelly Playground dan zine fotografi analognya, The Future of The Past, Enad kini sibuk bekerja sebagai fotografer di sebuah studio kreatif dan mengerjakan proyek pemotretan untuk beberapa brand.

Baginya, yang dilakukannya sekarang ini nggak bisa lepas dari energi dari teman-teman komunitas pehobi analog lainnya. “Yang bikin gue terus motret adalah temen-temen seperjuangan yang rajin mengeluarkan hasil fotonya yang ciamik,” kata cowok yang juga pengagum karya fotografer-fotografer Jepang ini.

Penggagas bazar fotografi analog Low Light Bazaar ini pun berencana menerbitkan photobook­-nya sendiri tahun depan. Layak ditunggu!

Kunjungi Enad di: www.instagram.com/renaldyfk

Editor : Hai





PROMOTED CONTENT

Latest