Follow Us

Beginilah Awal Barasuara Terbentuk

- Jumat, 27 November 2015 | 00:00
Terbentuknya Barasuara
Hai Online

Terbentuknya Barasuara

“Mungkin ini hanya sebuah CD. tapi menyaksikan #KonserTaifun @BARASUARA semalam, ini hasil kerja keras.” tulis Arian13, sambil meng-upload foto CD Taifun di akun twitter pribadinya, @aparatmati, pada 22 Oktober lalu.

Nggak cuma vokalis Seringai itu aja yang menjadi yang “terinfeksi” setelah mendengar dan menyaksikan Konser Taifun, Kamis (22/10) lalu. Musisi senior sekelas Indra Lesmana hingga Abdee Negara “Slank” nggak ragu untuk memberikan apresiasi serupa.

“Sedang mendengarkan album Taifun dari Barasuara, sudah lama nggak denger band Indonesia sebagus ini.. ini album keren banget!” tulis @indralesmana.

“#NP album Taifun @barasuara. Keren dan berani ! Mengingatkan sang legenda King Crimson !” - @abdeenegara.

Selain dari para musisi, “virus” Barasuara juga mulai tercium di kalangan putih abu-abu. Warga SMA Pangudi Luhur adalah kaum putih abu-abu terdepan mencium fenomena Barasuara. Lewat sang mulut sang ketua PL Fair 2014, Erik Darmawan, terungkaplah alasan mengapa mereka berani mengundang Barasuara untuk pertama kalinya di pensi kebanggaan mereka itu.

“Sebelum PL Fair, kami emang terbiasa keliling datengin event music, tujuannya buat milih guest star yang oke. Salah satunya ya Barasuara itu. Kami tau mereka bakal manggung di Ecobar, kami datengin, deh. Jenis musik yang mereka bawain itu punya ciri khas banget, iconic. Akhirnya waktu mereka tampil di PL Fair, banyak penonton yang nanyain band apa itu?” kata Erik, puas.

Kalau para “musisi sakti” dan warga sekolah dengan pensi legendaris aja udah nggak ragu untuk memberikan apresiasi terhadap merela, pertanyaan yang selanjutnya terlintas di kepala adalah, siapakah sebenarnya Barasuara?

“Gue nggak pernah nawarin orang-orang buat dengerin Barasuara, apalagi ke ‘orang-orang penting’. Intinya, apa yang terjadi sekarang udah di luar ekpektasi,” kata Iga, ketika bertemu HAI, di food court, Pondok Indah Mal, Jakarta, Selasa, (10/11) lalu.

Bukan tanpa alasan kalau HAI rela buat janjian sama sang frontman di jam makan siang, berbekal banyaknya bahasan serta euforia di social media ketika Barasuara berkolaborasi dengan Efek Rumah Kaca, ditambah tanpa perlu waktu lama, social media kembali diramaikan setelah launching album perdana mereka di Konser Taifun digelar, Kamis (22/10) di Rossi Music Fatmawati.

Sambil menikmati makan siangnya, Iga bercerita panjang lebar tentang awal mula berdirinya Barasuara. Menurut Iga, semuanya bermula ketika Ia mulai intens main bareng TJ (gitar). Saat itu, Iga sebenarnya masih tercatat sebagai personil Soulvibe, entah karena angin apa, akhirnya ia mulai ngajak TJ buat jamming bareng. Mulai dari ngulik gitar bareng, sampai sesi rekaman ala kadarnya dijalanin.

Saat itu, Iga coba-coba buat main drum, dan TJ yang isi part gitar. Dari jamming itulah, akhirnya materi lagu cikal bakal Barasuara tercipta. Untuk melengkapi formasi, Iga coba untuk ngajak Marco (drum) untuk gabung. Begitu mendengar materi yang dibawa Iga, ternyata Marco langsung mau ikutan.

Setelah mendapat drummer, berikutnya adalah mencari vokalis dan bassist. Untuk sektor vokal, muncul nama Asteriska. Untuk bassist, nama Pandu (The Upstairs/Morfem) sempat beberapa kali ikut latihan, tapi karena jadwalnya yang sibuk, sektor bas sempat kosong, hingga akhirnya Marco merekomendasikan nama Gerald Situmorang. Kebetulan, studio yang sering kali jadi tempat latihan Barasuara berada di sekitar Kemang, Jakarta Selatan. Rumah Gerald cukup dekat dengan studio tersebut.

Masuknya Gerald ke Barasuara seperti melengkapi kepingan puzzle yang sebelumnya hilang. Walaupun dikenal sebagai seorang gitaris yang identik dengan musik Jazz, ternyata Gerald mampu masuk dan berbaur dengan personil lainnya. Setelah wokrshop membuat materi dan terus menerus latihan, personil paling bontot akhirnya hadir, dia adalah Puti Chitara yang melengkapi sektor vokal Barasuara.

Editor : Hai

PROMOTED CONTENT

Latest