Follow Us

Def Leppard Kembali Meraung Dengan Album Selftitled

- Jumat, 20 November 2015 | 09:30
Def Leppard
Hai Online

Def Leppard

Lebih dari tiga puluh lima tahun berkarya, veteran hairmetal asal Sheffield, Inggris Raya ini belum mau menyerah. Persisnya 30 Oktober lalu, Def Leppard yang masih digawangi oleh Joe Elliott (vokal), Phil Collen dan Vivian Campbell (gitar), Rick Allen (drum), dan Rick Savage (bas) kembali merilis album terbaru bertitel Def Leppard. Berisi 14 lagu baru, album ini disebut Phil Collen sebagai "album yang paling komplet mendefinisikan musik Def Leppard selama ini."

Sepanjang karir mereka, Def Leppard sudah menelurkan 11 album dengan minim pergantian personel. Def Leppard juga dikenal sebagai band yang tangguh karena berhasil bertahan melewati beberapa tragedi yang berpotensi mengancam kelangsungan karir band. Salah satunya ketika Rick Allen, drummer Def Leppard terpaksa kehilangan sebelah lengannya dalam sebuah kecelakaan pada akhir 1984. Hal ini nggak membuat personil Def Leppard lain putus asa. Mereka sepakat untuk memberi waktu pada Rick untuk berlatih bermain drum dengan tangan satu dibantu peranti khusus buatan Simmons. Nggak kurang dari empat tahun dihabiskan oleh Def Leppard buat memberi waktu bagi rehabilitasi sang drummer sebelum akhirnya merilis Hysteria (1987). Bagusnya, kesabaran itu berbuah manis. Ditaburi segambreng hits, seperti Love Bites, Pour Some Sugar On Me, Rocket, serta Animal, Hysteria menjadi salah satu album rock terlaris sepanjang masa. Dan nama Def Leppard melambung ke puncak, menempati posisi yang seharusnya mereka tempati sebelum Rick terkena musibah.

Tragedi berikutnya terjadi saat Def Leppard kembali bergiat di studio untuk album ke-5, Adrenalize. Sang gitaris dan pendiri Def Leppard, Steve Clark, ditemukan nggak bernyawa di kediamannya pada Januari 1991. Steve memang sudah lama bermasalah dengan konsumsi alkohol. Bahkan oleh anggota Def Leppard lainnya, Steve sempat dirumahkan selama 6 bulan saat lainnya sedang rekaman, untuk mengatasi kecanduan alkohol yang sudah mencapai tahap mengganggu produktivitasnya. Hasil otopsi jenazah Steve konon menunjukkan adanya kadar campuran alkohol dan obat-obatan yang terlalu tinggi dalam darah. Kematian Steve, membuat personel Def Leppard lainnya harus meneruskan rekaman dalam format kuartet sebelum akhirnya merekrut Vivian Campbell sebagai pengganti. Formasi inilah yang bertahan hingga sekarang. Dan lagi-lagi setelah duka, timbullah suka. Album Adrenalize (1992) kembali laris manis di pasaran walau daya ledaknya nggak sedahsyat Hysteria.

Pada 2013 Def Leppard sempat menjalani residensi di Hard Rock Hotel Las Vegas. Mulai 22 Maret hingga 13 April 2013, mereka menggelar 11 kali show bertema Viva! Hysteria. Di show residensi ini mereka memainkan seluruh isi album Hysteria sesuai dengan urutan di rekaman aslinya. Ini menjadikan Def Leppard satu dari sangat sedikit band rock yang pernah melakukan hal semacam ini. Sekaligus menjadi pelopor dan insipirator bagi band-band gaek lainnya untuk melakukan hal yang sama - memainkan set list hanya dari satu album mereka yang paling fenomenal dalam sebuah konser memorial. Album dan dokumenternya dirilis di akhir 2013 dengan judul serupa.

Pada 24 November 2015 nanti, Def Leppard bakalan manggung di Singapura. Persisnya di Suntec Hall & Convention Center atas prakarsa LAMC Production, promoter yang dulu juga sempat mengusung Lamb Of God. Dalam rangkaian tur dunia, selain lagu-lagu dari album Def Leppard, konon mereka juga bakalan membawakan lagu-lagu dari album-album fenomenal yang diceritakan di atas. Penasaran sama salah satu band favoritnya Taylor Swift ini?

Editor : Hai

PROMOTED CONTENT

Latest