Siapa yang menyangka kalau konser musik yang seharusnya berjalan seru dan meriah, justru berakhir pilu dengan tewasnya lebih dari 100 penonton. Padahal, tewasnya para korban bukan akibat kerusuhan konser tersebut, melainkan aksi teror yang brutal.
Itulah yang dialami Eagles of Death Metal (EODM). Band rock asal Amerika Serikat ini jadi saksi hidup aksi teror di ibukota Prancis, Jumat (13/11). Pada hari yang sama, band yang digawangi oleh personil utama Jesse Hughes dan Josh Homme dengan dibantu oleh Dave Catching, Matt MacJunkins, Julian Dorio, dan Eden Galindo ini melangsungkan konsernya di Batlacan Concert Venue.
Baca Juga:Wah, Ada Teror di Paris, Ini Cerita Ringkas Serangannya
Naasnya, berakhirnya konser bukan sesuai dengan susunan berjalannya acara, tapi karena aksi teror yang menyerang lokasi konser tersebut dan menewaskan lebih dari 100 penonton. Bahkan, para personil sempat diserang oleh para pelaku. Untungnya, nggak ada satupun personil band yang terluka.
Ibu dari Julian Dorio pun angkat bisa soal penyerangan terhadap band yang udah terbentuk dari tahun 1998 ini. "Mereka (personil) sempat diserang, tapi nggak ada satupun yang terluka, hanya shock aja," jelasnya.
Di konser tersebut, terdapat juga band lain seperti Red Lemons, White Miles, dan Tuesday Cross. Tapi, justru serangan terjadi saat EODM yang naik ke atas panggung. Nasib mujur pun berpihak pada EODM dan band lainnya karena nggak ada korban yang jatuh dari band mereka.