Bajaj itu moda transportasi yang Indonesia banget. Kendaraan roda tiga ini dibutuhkan terutama bagi para pengunjung pasar yang pulang bawa gembolan belanjaan.
Nah, apa jadinya kalau kebutuhan akan bajaj ini direspon menjadi sebuah proyek seni? Bajaj pinky ini adalah jawabannya.
Diberi nama Kobelita the Connector, bajaj ini dibuat oleh cewek seniman bernama Putri Ayu Lestari. “Aku sengaja menyewa bajaj ini kepada seorang supir, lalu memodifikasinya,” cerita Ayu, sapaan akrabnya.
Seluruh interior moda transportasi yang udah nyentrik ini dibuat lebih ngejreng dengan balutan lapisan pink di bagian jok. Demi menambah kenyamanan penumpang selama berada di dalam bajaj, Ayu pun melengkapi interior dengan bantal-bantal lucu di bangku belakang. “Ada juga buku diari di situ. Untuk menghibur penumpang,” tandas sang Seniman.
Yang asik, bajaj pingky ini bisa kita temui dengan mudah di pangkalan bajaj di kisaran Pasar Tebet Timur dan kalau niat menumpanginya, kita bisa naik secara gratis! Ayu sendiri lah yang akan jadi supirnya. Syaratnya apa nih?
“Cuma antara Pasar Tebet Barat dan Pasar Tebet Timur aja jaraknya. Sebagai connector, saya pengen membantu pengunjung atau pedagang pasar yang butuh saling mengunjungi kedua pasar tersebut,” jelasnya.
Yap, Bajaj Pingky beruspir cewek nyeni merupakan salah satu proyek seni yang menjadi bagian dari pameran Market Share, pameran seni yang memang memilih pasar Tebet Timur, Jakarta selatan sebagai “galeri”nya.
Nah, pameran seni interaktif ini juga merupakan bagian dari Festival Jerman-Indonesia, makanya dalam penyelenggaraannya kali ini, pameran telah dikuratori oleh kurator Indonesia, Ade Darmawan dan Tobias Rehberger, kurator Jerman. Total ada 10 seniman yang diajak untuk mengeksplor dinamika warga dan konsumen pasar.
Beberapa karya lainnya ada di artikel berikut!