HAIDay hari kedua (11/10), begitu spesial bagi para pecinta musik cadas. Ada Revenge The Fate, Down For Life dan Killing Me Inside yang memanaskan suasana. Berikut cerita dari para band cadas dari tiga abnd tersebut di Main Stage hari ini.
Revenge The Fate
Matahari sedang ganas-ganasnya menerbitkan sinar, ketika ratusan anak muda yang menggunakan merch Revenge The Fate memadati area Main Stage, Minggu (11/10). Waktu menunjukkan pukul 14.00 ketika Anggi (vokal), Cikhal (gitar), Sona (Bas), dan Zacky (drum) meluncurkan lagu-lagu berdistorsi tingkat tinggi dari album perdana mereka, Redemption.
“Apa kabar Jakarta? Sudah siap?” ujar Anggi membuka aksi Revenge The Fate.
Tanpa ampun unit Deathcore asal Bandung tersebut membawakan Kashmir, Pembalasan, dan lagu-lagu lainnya. Para Colony (Fans Revenge The Fate) “Terprovokasi” untuk melakukan moshing, body surfing, dan berteriak bersama Anggi. Yap, Revenge The Fate sukses menjadi band pembuka sempurna untuk gelaran HAIDay hari kedua.
Selepas manggung, punggawa Revenge The Fate juga bersantai di area Backstage untuk menyaksikan aksi panggung Isyana Sarasvati. “Sore-sore paling enak dengar lagu adem kaya gini,” ujar Anggi.
Down For Life
Selepas Revenge The Fate, giliran dedengkot Metalcore asal Solo, Down For Life yang bertugas untuk memanaskan Crowd Main Stage. Adjie cs. Melontarkan lagu-lagu bertensi tinggi. Main Stage yang disengat sinar matahari makin panas karena ulah para Pasukan Babi Neraka ini.
“Berikutnya kami akan membawakan sebuah lagu dari band pop alternatif bernama Slayer,” ujar Adjie, kemudian intro Raining Blood berkumandang. “Kami baru bernagkat dari Solo, karena semalam manggung bersama Koil di sebuah acara,” tambah Adjie selepas manggung.
Killing Me Inside
Walaupun nggak bisa dibilang band metal, namun peran Josaphat cs. untuk menjaga suasana Main Stage tetap panas tetap penting. Band emo asal Jakarta itu mampu membuat penonton tetap rapat dari barisan barikade depan panggung hingga FOH.
Beberapa Streetteam (Fans KILLMS), juga nggak sungkan untuk melakukan dansa liar selama band kesayangan mereka tampil. “Kalian kepanasan di sana? Sama, kok, saya juga di sini kepanasan,” ujar Vira, sang vokalis.
Ketika KILLMS mengakhiri aksinya lewat Young Blood, para Streetteam melakukan Wall of Death, dan 3 band pembuka di hari kedua benar-benar sukses memanaskan suasana.