Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Adnan Buyung Nasution Meninggal Dunia, Ini Dia Biografinya

Alvin Bahar - Rabu, 23 September 2015 | 04:00
Adnan Buyung Nasution
Alvin Bahar

Adnan Buyung Nasution

Pengacara senior Adnan Buyung Nasution meninggal dunia di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan, Rabu (23/9/2015) sekitar pukul 10.15.

Prof. Dr. (lur) H. Adnan Buyung Nasution, SH atau Adnan Bahrum Nasution (lahir di Batavia (kini Jakarta), 20 Juli 1934; umur 81 tahun) adalah salah seorang pengacara senior di Indonesia. Selain itu ia juga merupakan aktivis sejak masa mudanya sampai sekarang. Salah satu organisasi yang didirikannya adalah Lembaga Bantuan Hukum (LBH). Pada tahun 2007-2009 Adnan Buyung Nasution dilantik sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden Bagian Hukum.

Adnan Buyung Nasution dikenal sebagai seorang yang tangguh. Ketika ia berusia 12 tahun, Adnan Buyung Nasution hidup bersama adik semata wayangnya, berdagang barang loakan di Pasar Kranggan, Yogyakarta. Di tempat itu juga, ibu Buyung berjualan es cendol. Sementara ayahnya bergerilya melawan Belanda pada tahun 1947 sampai 1948. Sang ayah merupakan sosok yang dapat dikatakan memberikan banyak pengaruh terhadap Buyung kecil. Rachmat Nasution yang merupakan seorang pejuang gerilya dan reformasi serta pendiri kantor berita Antara dan harian Kedaulatan Rakyat. Selain itu, ayahnya juga merintis The Time of Indonesia.

Sejak seumur kita, Adnan Buyung Nasution memang udah aktif banget. Saat duduk dibangku SMA Negeri 1 Jakarta, Adnan Buyung Nasution menjabat Ketua Cabang Ikatan Pemuda Pelajar Indonesia (IPPI), yang pada akhirnya ia bubarkan dengan alasan mengandung unsur PKI. Ia pun melanjutkan pendidikannya di bidang Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung (ITB). Hanya saja, satu tahun kemudian, Adnan Buyung Nasution pindah ke Universitas Gajah Mada dan mengambil bidang Hukum, Ekonomi, dan Sosial Politik. Tak lama setelah itu, Buyung kembali pindah ke Fakultas Hukum dan Ilmu Pengetahuan Kemasyarakatan di Universitas Indonesia. Ia aktif dalam kegiatan organisasi mahasiswa.

Setelah lulus dari Universitas Indonesia, Adnan Buyung Nasution melanjutkan kuliah sambil bekerja sebagai jaksa di Kejaksaan Negeri Istimewa Jakarta. Selain itu, ia juga kerap aktif pada kegiatan politik di Indonesia. Adnan Buyung Nasution tercatat sebagai sosok pendiri dan Ketua Gerakan Pelaksana Ampera dan sebagai anggota Komando Aksi penggayangan Gestapu. Adnan Buyung Nasution juga sempat mendapatkan skorsing selama satu setengah tahun karena turut ikut berdemonstrasi dengan Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI), dan dituduh sebagai anti revolusi.

Selamat jalan pak Adnan Buyung Nasution, semoga amalnya diterima Tuhan Yang Maha Esa.

Pekerjaan

Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Bidang Hukum (2007-2009) Ketua Umum YLBHI (1981-1983) Ketua DPP Peradin (1977) Direktur/Ketua Dewan Pengurus LBH (1970-1986) Advokat/Konsultan Hukum Adnan Buyung & Associates (1969-sekarang) Anggota DPRS/MPRS (1966-1968) Ketua KASI (Kesatuan Aksi Sarjana Indonesia) (1966) Jaksa/Kepala Humas Kejaksaan Agung (1957-1968)

Pendidikan

SMA Negeri 1 Jakarta Teknik Sipil, Institut Teknologi Bandung Fakultas Gabung Hukum, Ekonomi, dan Sosial Politik, Universitas Gadjah Mada Fakultas Hukum dan Ilmu Pengetahuan, Universitas Indonesia Studi Hukum Internasional, Universitas Melbourne, Australia Universitas Utrecht, Belanda

source: profilpedia.com, kompas.com

Editor : Hai





PROMOTED CONTENT

Latest

x