Berhasil finis di posisi 10 besar pada kejuaraan balap dunia Formula Renault 3.5 di Silverstone, Inggris, Minggu (6/9) kemarin, Sean Gelael nggak langsung buru-buru puas.Seakan nggak ada waktu berlama-lama buat istirahat, pebalap Indonesia ini langsung mempersiapkan diri untuk melaju ke salah satu sirkuit terkenal di Jerman, Nurburgring pada akhir pekan ini.
Sean pada putarann kali ini berniat untuk mengejar poin lebih baik lagi di Nurburgring. Dia tahu, Nurburgring bukan sirkuit sembarangan.Meski sudah lama dibangun pada 1920-an, sirkuit sepanjang 22 kilometer ini termasuk yang sulit ditaklukkan pebalap. Sirkuit memiliki lintasan panjang serta radius tikungan yang konsisten. Dengan kondisi tersebut, pebalap dituntut memiliki presisi yang bagus dan pengendalian mobil yang baik.
Oleh karena itu, Sean harus mengeluarkan seluruh kemampuannya untuk mendapatkan poin di sirkuit tersebut. Bersama Tim Jagonya Ayam with Carlin, Marcus Koch selaku race engineer, saat sesi latihan bebas memberi masukan, supaya performa Sean di sesi kualifikasi dan balapan dapat maksimal.
Menurut Koch, mobil Formula Renault 3.5 seperti yang dikendarai Sean, semuanya menggunakan chasis Dallara yang identik, tetapi hal tersebut tidak akan mengurangi tantangan yang ada kecuali pengendali mobil mampu mengatur dengan baik penggunaannya. “Kurang lebih sama seperti mobil formula, dimana ada sebuah paket dan anda harus bekerja untuk set-up. Ada kemungkinan yang tidak terbatas yang bisa anda lakukan pada cambers (sudut roda pada permukaan lintasan), casters (jarak perpindahan sudut sumbu vertikal suspensi roda mobil), springs (pegas) dan dampers (peredam). Mobil ini memiliki paket aerodinamis yang sangat baik, memiliki gaya downforce yang besar tetapi juga memiliki banyak tantangan untuk membuatnya bekerja se-efisien mungkin,” kata Koch.
Baca: Membedah Jeroan Mobil Tim Jagonya Ayam
Sejauh ini,Marcus Koch mengamati kemajuan Sean di musim pertamanya pada Kejuaraan Formula Renault 3.5.Ia punya pendapat yang baik buat pebalap 18 tahun ini.“Sean adalah seorang pebalap yang sangat kompetitif dan itu membuatnya kritis terhadap dirinya sendiri, jadi dia selalu ingin melakukan yang lebih baik,” jelas Koch.
“Setiap pebalap sering tidak sabar apabila berhubungan dengan hasil, tetapi Sean melakukannya dengan sangat baik, dan sekarang dia sudah mulai secara teratur masuk dalam 10 besar, dimana dia seharusnya berada. Selain itu, dia juga cukup baik memberikan masukan mengenai performa kendaraan, sehingga membuat pekerjaan saya menjadi lebih mudah.” Katanya lagi.