Sesaat sebelum akunnya, @Amreekiwitness, dinonaktifkan, Amin memiliki sekitar 4.000 pengikut. Beberapa kicauannya berisi tutorial untuk mengirim uang dalam format Bitcoin dalam rangka membantu ISIS.
Amin juga memberitahu beberapa cara ke Suriah bagi remaja yang ingin bergabung dengan ISIS. Kicauan tersebut dianggap layak mendapatkan hukuman belasan tahun penjara yang diputuskan pengadilan negeri.
Menurut asisten jaksa agung dewan Keamanan Nasional John Carlin, jalan provokatif yang ditempuh Amin lewat media sosial bisa berpengaruh ke seluruh dunia.
"ISIS terus menggunakan media sosial untuk menyebar pesan kebencian ke seluruh dunia. Ini akan memperkuat radikalisasi dan perekrutan remaja untuk mendukung gerakan mereka," kata Carlin, sebagaimana dilaporkan DigitalTrends dan dikutip KompasTekno, Sabtu (29/82015).
Menurut studi terpublikasi, ada sekitar 46.000 hingga 70.000 pendukung ISIS di Twitter. Beberapa saat lalu Twitter telah menutup puluhan ribu akun yang terindikasi demikian.
Menurut asisten direktur FBI Andrew McCabe, aksi Amin merupakan salah satu contoh bagaimana media sosial dapat menjadi mediator gerakan radikal yang efektif. Hal tersebut diamini Carlin. "Propaganda maya dapat menyentuh komunitas-komunitas yang paling rapuh," katanya.
Baca Juga
Band Post-Metal ISIS Disangka Teroris