"Gimana sih caranya bikin musik yang terdengar penuh dimainkan di panggung walaupun formasinya cuma empat orang?" tanya seorang mahasiswa.
"Main sendiri-sendiri....," jawab Budjana, disambut gelak peserta.
"Eh tapi ini serius. Kalo didenger bener-bener, kami emang sering main sendiri-sendiri. Gitar saya ke mana, bas-nya Thomas jalan ke mana, terus Hendy mainnya gimana. Yang jadi pengikat ya rasa dan harmoninya saja. Aneh, tapi itu yang sering terjadi dan hasilnya justru bikin aransemennya terdengar penuh," lanjut Budjana.
Pertanyaan itu muncul saat GIGI menggelar klinik musik jelang konser tunggal peringatan ultah ke-17, yang dihelat di Istora 26 Mei 2011 nanti. Ada 4 institusi pendidikan yang disambangi Armand cs. selama dua hari -Rabu-Kamis (18-19/5) lalu. Tiga di antaranya universitas, Mercu Buana, Binus dan Gunadarma, sementara satu lagi adalah SMA Al Azhar Pusat.
"Jualannya sih bonus aja. Kami emang seneng melakukan klinik kayak gini. Lagian kelas VIP dan festival katanya udah penuh....," kata Armand, kelar ngasih klinik di Binus.
Diseling showcasebeberapa hits, termasuk Bye Byeyang jadi kojo di album Sweet Seventeen, materi yang diberikan oleh GIGI di tiap kampus cukup beragam. Mulai dari performing, manajemen, hingga composing. Dengan format yang nggak kaku, peserta banyak yang terpancing untuk bertanya. Dan tentunya makin penasaran untuk beli tiket buat nonton konsernya nanti. Bisa aja nih!
Oh ya. Kalo penasaran sama konser itu, silakan cek ke www.gigi-sweetseventeen.com.