Follow Us

Promotor Metal Harus Siap Tempur

Rian Sidik (old) - Selasa, 05 Juli 2011 | 01:55
Promotor Metal Harus Siap Tempur
Rian Sidik (old)

Promotor Metal Harus Siap Tempur

Mempertahankan sebuah eksistensi, adalah sebuah PR yang nggak mudah, khususnya untuk penyelenggara acara musik. Kadang ketidakhadiran sponsor dianggap jadi bahaya laten. Tapi hal ini tidak(begitu)berlaku untuk Lian Mipro, salah satu promotor di Indonesia yang rajin mendatangkan band-band cadas. Sebut saja, Napalm Death, Death Angel, Hatebreed sukses diboyong ke Indonesia, bahkan sampai negeri seberang.

Dengan kiprah yang sudah berjalan selama 6 tahun, tentu bukan hal yang mudah bisa mempertahankan eksistensinya di scene metal dan kawan-kawannya. Apalagi, belum tentu semua konser yang digelarnya bisa bersanding dengan sponsor besar yang siap mendukungnya.

"Kalau soal struggle, tentunya bisa. Musik metal kan masih cukup eksis dan juga mengalami regenerasi. Terbukti beberapa kali kami menggelar konser tanpa sponsor, bisa berjalan sukses. Dan sampai sekarang Lian Mipro sudah bisa mendatangkan band-band mulai metalcore sampai grind core," jelas Ucok, penggagas nama besar Lian Mipro.

Untuk sampai pada titik sekarang, Ucok juga masih berkaca dan belajar dari 'hajatan' perdananya, di tahun 2005 . Buat yang waktu itu nonton Napalm Death di Ancol, asal tahu saja, Ucok cs. lah yang memboyongnya perdana ke Jakarta. Diakuinya, dia memang sempat pesimis.

"Banyak pesimisnya sih waktu itu, dan bahkan banyak promotor lain yang meragukan. Tapi, apa yang terjadi. Nggak disangka 7000 lautan manusia menonton aksi panggung Napalm Death," papar cowok yang sudah memboyong Napalm Death ke Kuala Lumpur, puas.

Diakuinya, awal-awal memang masa yang sulit. Terlebih saat memecahkan telor untuk menyelenggarakan konser Napalm Death. Soal keamanan, yang harus mengerahkan barigade sebanyak 300 personel.

"Sempat juga sih, beberapa kali mengalami masalah keamanan, tapi akhirnya bisa terselesaikan. So far, sampai saat ini kami masih dipercaya oleh pihak berwajib unutk menyelenggarakan konser. Jujur, awalnya memang sulit meyakinkan mereka (pihak berwajib-RED). Bahkan di bulan-bulan awal tuh sempat bolak balik ke kepolisian," curhat Ucok yang selalu memberi perhatian khusus soal keamanan konser.

Ngomongin soal keamanan, Ucok pun memberikan satu kuncian sistem keamanan yang sesuai dengan prosedur. Coba cek nih buat yang sering nonton konser!

"Kalau dia benar-benar mau mengamankan konser, personel keamanan itu pasti akan menatap fokus ke penonton. Dia memerhatikan dengan jeli, tingkah laku penonton yang mencurigakan, bukan malah nonton ke panggung!" jelas promotor yang memprakarsai konser metalcore pertama di Jakarta dengan mendatangkan The Black Dahlia Murder.

"Di setiap konser, kami selalu menggunakan sistem keamanan yang baik. Kalau jadi promotor itu harus banyak takutnya. Banyak berjaga-jaga. Jangan sampai kecolongan. Yang pasti pengamanan kami sekarang sudah cukup jeli," tandasnya.

"Jujur, gue malah lebih ngeri konser band pop atau dangdut. Konser itu malah kadang berpotensi besar terjadi kerusuhan, karena banyak dari konser-konser itu masuknya kan gratisan," susulnya.

Nama Lian Mipro yang sudah berkibar, lantas tak membuat Ucok cs. harus mengandalkan suntikan dana dari sponsor untuk tiap konsernya. Mereka harus memutar otak agar Lian Mipro bisa terus berjalan dan mendatangkan band impor yang lebih cadas. Caranya?

"Yang pasti harus pintar-pintar menjual gimmick. Seperti misalnya kami menjual tiket dengan menawarkan paket, beli tiket dengan harga sekian, dapat bonus kaos atau merchandise lainnya. Yah, kreativitas itu juga perlu. Acara harus bisa independent! Pintar-pintar cari kemungkinan yang menghasilkan, pasti bisa kok!," tutup cowok yang siap mendatangkan Alesana, September 2011 mendatang.

Editor : Hai

PROMOTED CONTENT

Latest