Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Tak Punya Biaya, 2 Ribu Suporter Ghana Pulang Kampung

Sekar Seruni (old) - Rabu, 30 Juni 2010 | 09:48
Tak Punya Biaya 2 Ribu Suporter Ghana Pulang Kampung
Sekar Seruni (old)

Tak Punya Biaya 2 Ribu Suporter Ghana Pulang Kampung

Tak ada yang mengira perjalanan timnas Ghana pada putaran final piala dunia 2010 di Afrika Selatan (Afsel) begitu mengejutkan. Pasalnya, sebelum kick off turnamen ke-19 ini, banyak pengamat menyebut tim asal Afrika yang memiliki prospek bagus adalah Pantai Gading dan Kamerun, sementara Ghana, Afsel dan Aljazair dianggap susah untuk lolos ke babak 16 besar.

Bahkan para suporter The Black Stars sudah mengira kalau tim kesayangan mereka akan kandas di fase grup. Tapi kenyataan mengejutkan berkata lain, Kevin Prince Boateng dkk mampu bertahan dan melanjutkan perjalanan ke babak 16 besar. Tidak berhenti di situ, mereka masih melanjutkan kisah Cinderella tatkala menundukkan Amerika Serikat di babak kedua alias knock out pertama. Alhasil, mereka menjadi satu-satunya tim asal Afrika yang masih bertahan sampai babak perempatfinal yang akan dimulai weekend ini.

Prestasi ini ternyata tidak diikuti dengan persiapan matang para suporternya. Mereka masih mengira kalau perjalanan akan berakhir pada fase grup saja. Tak pelak, akomodasi dan tabungan uang yang mereka bawa disetting hanya untuk fase grup saja. Tak heran, kalau mereka sudah kehabisan uang untuk makan dan menginap.

Saat Ghana vs AS saja, mereka menginap di area Muzinda Residence di Barat Pretoria. Ini adalah layanan gratis yang disediakan pihak kedutaan besar Ghana di Afsel. Karena sudah tak punya uang, barisan suporter itupun hanya bisa menonton di fanfest Centurion, public viewing area di Soshanguve dan Hammanskraal, sebelah utara kota Pretoria.

Karena benar-benar kehabisan uang, hari ini sekitar 2 ribu suporter Ghana meninggalkan tempat menginap mereka di Muzinda Residence. Mereka hanya berharap, pasukan kesayangan benua Afrika tersebut bisa berprestasi maksimal dan melaju ke babak semifinal.

"Kami benar-benar kehabisan apa yang kami miliki, tak ada uang, tak ada tiket. Kami memutuskan untuk pulang saja daripada menyusahkan teman-teman kami di sini. Kalau 100 atau 200 orang mungkin tak menjadi masalah, tapi ini 2 ribu, jadi bisa Anda bayangkan betapa susahnya mengurus orang sebanyak ini," tutur Anthony Nkrumah Ngende, seorang suporter, kepada Tribunnews, siang ini.

Namun Anthony menggaransi kalau dukungan untuk timnas Ghana dipastikan tetap besar mengingat kali ini Ghana sudah mewakili seluruh benua Afrika. "Beberapa rekan kami juga akan datang dari Ghana, tapi tak sebanyak sekarang, mungkin hanya 100 orang saja. Kami hanya bisa mendoakan para jagoan kami agar mereka bisa bermain maksimal dan mencapai partai puncak," tukasnya.

Foto : Dok.Google

Editor : Hai





PROMOTED CONTENT

Latest

x