Follow Us

In The Name of God: Ketika Musik Diharamkan

Sekar Seruni (old) - Rabu, 03 November 2010 | 04:54
In The Name of God Ketika Musik Diharamkan
Sekar Seruni (old)

In The Name of God Ketika Musik Diharamkan

Sebuah film yang menceritakan tentang Islam di Pakistan dan pergolakannya. Mulai dari terorisme, jihad hingga masalah kawin paksa dengan membawa nama Tuhan.

Cerita bermula dari dua remaja pria Pakistan yang berprofesi sebagai musisi di Lahore. Adalah Mansoor dan Sarmad, keduanya musisi dan vokalis. Namun tiba-tiba, Sarmad berubah aliran sejak dirinya bertemu dengan seorang Kyai Tahiri yang mengajarkan tentang jihad, terorisme dan haramnya bermusik. Ajaran Islam Fundamentalis itu membuat Sarmad langsung menumbuhkan jenggot, menggantung gitarnya dan ikut berjihad atas nama Tuhan.

Ajaran Kiyai Tahiri itu juga membuat Sarmad menikahi anak pamannya sendiri bernama Mariam, secara paksa. Pernikahan ini juga disetujui oleh ayah Mariam yang tak menyetujui hubungan Mariam dengan cowok bule bernama Dave yang beragama non Muslim.

Sementara sang kakak, Mansoor pergi ke London untuk sekolah musik. Saat dia berada disana, terjadilah tragedi penyerangan gedung World Trade Center, di New York pada 11 September 2001. Alhasil karena berkebangsaan Pakistan, dia dituding sebagai dalang penyerangan tersebut yang terjaring dalam ikatan teroris Osama Bin Laden. Dia diciduk oleh agen CIA dan kemudian disiksa.

Film In the Name of God sarat akan makna agama dan budaya yang tersirat di dalamnya. Bagaimana pandangan akan Islam Fundamental dan Liberal tercurahkan disini. Film ini mendapat sejumlah penghargaan dari berbagai festival dunia, Khususnya dalam JIFFest (Jakarta International Film Festival) mendapatkan sebutan sebagai Film dengan Aklamasi Secara menyeluruh.

Film garapan Shoaib Mansoor ini dibintangi oleh Shaan (Mansoor), Fawad Khan (Sarmad) dan Iman Ali (Mariam). Setting tempat diambil dari tiga benua yakni Pakistan (Asia), chicago (Amerika) dan London (Eropa).

Penasaran? Tenang aja, film ini akan dirilis tanggal 4 November 2010 di bioskop-bioskop Jakarta.

Editor : Sekar Seruni (old)

PROMOTED CONTENT

Latest