Mengusung tema And JIFFest For ALL, gelaran Jakarta International Film Festival (JIFFest) yang ke-12 kali ini dibuka dengan sebuah film apik bertajuk Waiting for "Superman". Bertempat di Blitz Megaplex Pasific Place, Kawasan SCBD Sudirman, Kamis (25/11), di pemutaran perdananya di Jakarta, film ini cukup mendapat banyak perhatian dan acungan jempol.
Benar demikian, pasalnya film dokumenter ini mampu memberikan potret secara jujur realita dunia pendidikan di Amerika Serikat. Film yang disutradarai oleh pemenang Oscar untuk An Inconvenient Truth, Davis Guggenheim ini tak hanya mendapat perhatian dari penonton JIFFest di Jakarta. Sebelumnya, film ini juga telah mencuri perhatian luas dari publik internasioanl karena keberhasilannya mengingatkan masyarakat tentang arti pendidikan.
Film yang juga dipersembahkan dari Putra Sampoerna Foundation ini mengetuk masyarakat luas bahwa pendidikan merupakan tantangan yang dihadapi di belahan dunia manapun, bahkan negara adidaya seperti Amerika Serikat sekalipun.
Disini digambarkan bagaimana perjuangan dan harapan anak-anak Amerika Serikat untuk bisa mendapatkan pendidikan yang layak. Lewat Waiting for "Superman," Davis sekaligus ingin menganalogikan setiap individu sebagai sosok Superman, pahlawan dambaan jutaan anak di dunia agar mau mengulurkan tangannya untuk membantu pendidikan.
"Para calon pemimpin bangsa ini hanya dapat terlahir bila ada upaya dari semua pihak untuk meningkatkan akses kualitas pendidikan di negeri ini. Indonesia is waiting for more Superman," terang Nenny Soemawinata, selaku Managing Director Putera Sampoerna Foundtaion.
Buat yang mau nonton, Waiting for "Superman" kembali diputar pada 27 dan 30 November jam 16.45 WIB di Blitz Megaplex Pasific Place, Jakarta.
Semoga menginspirasi!