Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Istora Senayan Masih Terlalu Besar Untuk The Wanted

- Jumat, 21 September 2012 | 06:50
Istora Senayan Masih Terlalu Besar Untuk The Wanted
Hai Online

Istora Senayan Masih Terlalu Besar Untuk The Wanted

Salah satu boyband kenamaan dunia, The Wanted baru saja merampungkan tugasnya menghibur publik Jakarta. Hal tersebut terjadi malam tadi, Kamis (20/9) yang bertempat di Istora Senayan, Jakarta. Dengan apa yang terlihat semalam, nyatanya venue tersebut masih terlalu besar untuk boyband yang digawangi oleh Max George, Siva Kaneswaran, Jay McGuiness, Tom Parker dan Nathan Sykes tersebut. Nama The Wanted nggak berhasil menarik banyak massa untuk membuat kemeriahan yang maksimal di Istora.

Kelas tribun yang disediakan masih menujukan banyak bangku kosong yang seakan gemas untuk diisi oleh penonton. Begitu pun dengan kelas festival di mana hanya ada kurang lebih seperempat penggemar The Wanted yang memenuhi depan panggung.

Mereka para penonton yang mayoritas cewek ini yang sudah nggak sabar untuk menunggu lebih lama lagi. Dengan meneriakan seruan The Wanted, mereka seakan memaksa promotor untuk langsung memulai konser tersebut. Pukul delapan malam lewat akhirnya, frontman The Click Five, Kyle Patrick muncul di panggung. Tampil sendirian nggak masalah untuknya. Beberapa lagu dimainkan secara minus one termasuk dengan single solo karirnya, Go For Gold. Nggak hanya itu saja, tetapi dirinya juga membawakan lagu-lagu hits dari The Click Five seperti Happy Birthday dan juga Jenny. Lagu lama tersebut sukses mencuri perhatian mereka para penonton. Nggak heran jika setelah gelaran konser selesai, jumpa fans yang diadakan oleh Kyle Patrick di venue langsung dipadati oleh mereka yang kepincut olehnya yang tampil selama 45 menit di atas panggung.

Selanjutnya yang ditunggu akhirnya muncul. Boyband Inggris ini tampil dengan format band yang memberika intro yang membangkitkan semangat penonton. Keadaan "pecah" ketika satu persatu personel muncul di panggung. Seakan nggak ada habisnya tenaga mereka, penonton terus berteriak memanggil idolanya masing-masing. Nomor-nomor dari mereka pun langsung tersaji. Sebut saja seperti Invincible, Lose My Mind, Rocket, Lightning dan juga Heart Vacancy.

The Wanted berbeda dengan boyband lainnya. Lebih bersemangat, cowok dan liar. Itulah yang seakan mereka sampaikan melalui sebuah sesi di atas panggung. Nggak lain dengan tampil sebagai band dimana masing-masing memegang kendali instrumen. Jay sebagai vokalis, Siva dan Tom memainkan gitar, Max sebagai bassis dan Nathan dengan kibornya. Membawakan lagu-lagu berikutnya, penampilan mereka nggak lagi seperti sebelumnya. Lebih menarik!

Kejutan lainnya datang kembali. Nggak lain berupa medley dari lagu-lagu Coldplay yang mereka sudah siapkan sebelumnya. Viva La Vida, Every Teardrop Is A Waterfall, Paradise dan Fix You mereka rangkum seakan menjadi sebuah babak tribute to Coldplay. Dengan pembagian suara yang apik, lagu tersebut menjadi berbeda namun tetap asik untuk dinikmati. Nggak heran jika sing a long dilakukan oleh semua yang berada di sana.

Say It One The Radio, Warzone, Gold Forever, Chasing The Sun dan All Time Low pun nggak luput untuk mereka bawakan. Dengan terselang oleh encore, I Found You dan Glad You Came akhirnya menjadi penutup yang manis dari boyband ini.

Ada pengalaman berbeda menonton pertunjukan boyband yang satu ini. Rasanya seperti menonton band dengan lima vokalis dengan karakter vokal yang berbeda. Produksi yang baik, aksi panggung yang mumpuni serta vokal yang berkualitas tersaji dalam rangkuman konser ini. Sayangnya kembali lagi ke jumlah penonton. Mungkin saja jika lebih ramai, konser penutup Thw Wanted di lingkup Asia Tenggara ini akan lebih "kena" lagi di penonton ataupun personel The Wanted sendiri.

Editor : Hai





PROMOTED CONTENT

Latest

x