Follow Us

Sepatu Sepak Bola dengan Nike Tech Craft

- Kamis, 20 Agustus 2015 | 09:30
Nike TechCraft
Hai Online

Nike TechCraft

Nike Football udah terkenal dengan upaya mereka untuk merevolusi permainan melalui inovasi, layaknya Nike Flyknit dan kerah Dynamic Fit. Tapi, tim desain Nike sendiri dibesarkan di era sepatu kulit yang menjunjung tinggi material tapi tetap dengan sentuhan lembut yang ada di dalamnya. Secara kolektif, Nike mulai mengeksplorasi potensi dengan mencampurkan bahan kulit yang ikonis pada tahun 2014. Nah, dari pemikiran itu mereka dengan cepat berkembang menjadi sebuah eksperimen dan berakhir dengan tercipta sebuah koleksi premium dari sebuah sepatu sepak bola kulit yang hybrid: Nike Tech Craft.

Teknologi Nike Tech Craft secara strategis menempatkan lapisan tipis kulit yang sering bersentuhan dengan bola (bagian tengah dan sisi depan) dari keempat jenis sepatu sepak bola Nike mulai dari Hypervenom, Magista, Mercurial danTiempo. Nah, dari sepatu yang dibuat, pun, tetap ada pada estetika orisinal dan kinerja atribut dan selalu dengan sentuhan lembut dan daya tarik klasik dari bahan kulit.

“Tech Craft mencakup filosofi ‘no-compromise’ dari kita. Para pemain nggak harus pilih materialnya dari Flyknit atau kulit. Mereka dapat merasakan manfaat keduanya dalam sepasang sepatu bola premium.” ujar Nathan VanHook, Senior Design Director, Nike Football.

Baca Juga: Teknologi Terbaru Nike Hypervenom II

Pemakaian bahan kulit di bagian atas selalu menghasilkan sentuhan responsif dengan bola. Melalui perawatan yang penuh kehati-hatian dan selalu memastikan kelembutan dari bahan kulit yang nggak menyatu. Tim desain sepatu sepak bola Nike juga selalu memanfaatkan keseimbangan minyak untuk mencegahnya kulit sepatu menjadi kaku. Nike All Conditions Control sendiri juga selalu berpadu dalam meningkatkan kontrol bola di saat kondisi kering maupun basah.

“Ini adalah sebuah proyek berisiko tinggi, setiap sepatu bola selalu mempunyai bagian depan yang berbeda. Tantanganya adalah menggabungkan bahan kulit dengan Flyknit serta jaring bagian atas sehingga memerlukan beberapa prototipe dari berbagai metode pengaplikasian sebelum kami memecahkan kode tersebut,” kata VanHook.  VanHook sendiri memuji kemampuan tim desain untuk memadukan keterampilan klasik dengan metodologi modern sebagai kunci dalam pembuatan visi Nike Tech Craft sehingga menjadi kenyataan.

“Kita bergelut dengan piksel, bekerja dengan buku sketsa, semprotan pasir serta laser dan program komputer. Kami memerlukan setiap alat tersebut tersedia guna menghadirkan Tech Craft ini menjadi kenyataan.” Ujar VanHook kembali.

Baca Juga:

Sejarah Nike Air Max 95

Foto-foto: Nike Air Force 1 Low "Preserved Icons", Ganti Warna Saat Kena Sinar Matahari!

Intip Ruang Kerja CEO Nike yang Berantakan Tapi Kreatif

Editor : Hai

PROMOTED CONTENT

Latest