Untuk ketiga kalinya band postrock asal Jepang, Mono tampil di Indonesia. Tepatnya hari Sabtu (6/4) kemarin band yang digawangi oleh Takaakira Goto, Hideki Suematsu, Tamaki Kunishi dan Yasunori Takada menyambangi Bandung untuk menyapa penggenarnya di sana setelah sebelumnya mereka sudah dua tampil di Jakarta.
Ingin menyuguhkan sebuah konser yang berbeda, Nadapromotama dan StarD Protaiment selaku promotor dari konser ini sengaja menempatkan venue di pelataran outdoor Dago Tea House. Dengan dukungan lighting dan sound system yang mumpuni aksi dari Mono pasti akan seru dinikmati di bawah langit malam.
Namun sayang, eksekusinya nggak seperti diharapkan. Persiapan yang sudah matang harus berbenturan dengan hujan sejak yang nggak juga reda sejak siang hari. Kurang lebih pukul 6 sore, suasana venue nggak seramai yang diharapkan. Hanya ada segelintir penonton yang menunggu di ticket box sambil berteduh. Jadwal mulai konser di pukul 8 malam pun juga akhirnya mundur.
"Mulainya diundur. Mungkin jam 9 atau seredanya hujan," ujar Ryan Novianto dari StarD Protaiment.
Konser dimulai dengan kondisi penonton yang nggak banyak. Mereka memenuhi kursi yang nggak terkena hujan. Sebagian dari ratusan penonton juga terlihat mengenakan jas hujan dan payung. Area pelataran depan panggung kosong. Hanya memantulkan cahaya dari panggung lewat genangan air yang memenuhinya.
Tapi Mono tetap melaksanakan tugasnya dengan baik. Hujan nggak membatasi mereka untuk memberikan pertunjukan yang seru. Satu demi satu lagu mereka mainkan. Biar nggak banyak menyapa, musik yang mereka bawakan sukses diganjar dengan tepuk tangan tanda puas.
"Konsernya seru. Sayang saja hujan, kalau nggak pasti lebih keren. Gue sih bawa jas hujan karena memang sudah duga bakalan awet hujannya," komentar Bayu, salah satu penggemar Mono yang datang.