Komposer atau pencipta lagu punya level tersendiri di industri musik dunia. Nama-nama legendaris seperti Antonio Vivaldi, Wolfgang Amadeus Mozart hingga yang belia seperti Jay Greenberg atau Mohammed Fairouz yang berhasil menemukan beberapa hingga berpuluh-puluh simfoni baru berada di kasta paling atas.
Sayang, karya-karya seorang komposer nggak banyak terdeteksi. Namun nggak sedikit kok anak muda yang punya cita-cita jadi seorang komposer. Nah, salah satu komposer muda Indonesia, Eka Gustiwana punya tips buat para pemula yang masih galau. Yuk, simak!
Jadikan Semua Genre Itu Cinta Pertama
Buat sebagian besar musisi, genre yang berlawanan bisa jadi lawan terberat mereka dalam berkreasi. Apalagi jika sudah bicara soal fokus. Tapi buat seorang komposer, nggak ada kata milih-milih genre. "Kalau lo mau bikin lagu, pilihannya nggak ada yang lain selain mencintai genre lagu yang mau lo buat," tegas Eka yang sudah ngutak-atik piano di usia enam tahun. Intinya, nggak ada tuh komposer yang bis sukses cuma karena main-main saja.
Pahami Dulu Arti Kata Komposer
Banyak yang salah kaprah soal pengertian komposer itu sendiri. Kalau sekarang, nama-nama seperti Beethoven atau Elfa Secioria. Namun buat Eka, tiap orang yang menciptakan sebuah secara utuh, itulah komposer. "Jadi siapapun yang bisa menciptakan nada, mengingatkanya kembali dan menjadikannya hasil karya, itulah komposer," jelasnya. So, bisa diingat kalau pencipta lagu dan komposer itu sama, tergantung jenis lagu yang dimainkannya.
Manfaatkan Sosial Media
Hari gini masih nyari tebengan orang lain?!. Sudah banyak kok media sosial yang bisa digunakan untuk mempromosikan hasil-hasil karya composing lo. Seperti yang sudah dilakukan oleh Eka dalam kurun empat tahun kebelakang. "Udah ada Youtube, Facebook, Twitter kenapa nggak dimaksimalin?. Jangan sampe nunggu lo harus punya ini punya itu," tegasnya. Karena kalau semua hal dijalankan berdasarkan alasan yang nggak jelas, semuanya bakal terlambat.
Minimal Menguasai Satu Instrumen
Bedanya musisi sama penyanyi, musisi harus bisa main instrumen, penyanyi nggak harus. Jadi bisa dilihat syarat utama untuk menjadi seorang komposer. Minimal satu instrumen deh. "Kalau gue majornya sih piano. Tetapi gue lebih ke piano dan produksi sih berbentuk teknologi. Intinya, lo harus bisa main alat musik," tambah Eka. Makin banyak instrumen yang lo kuasai, makin besar juga kreatifitas yang lo miliki.
Punya Idola
Seperti pada musisi-musisi pada umumnya, buat menjadi komposer harus belajar dari gurunya. Banyak banget komposer-komposer hebat yang pernah lahir di dunia ini. Jadi, kalau nggak mampu buat sekolah musik, bisa otodidak dari mempelajari trik-trik para legenda. "Jujur, gue mengidolakan sosok David Foster dan Yovie Widianto. Karena karya-karya mereka lah yang mempengaruhi karir saya, mereka adalah guru saya," tutupnya