Medio Mei lalu, kwartet hardcore punk asal Bandung, Billfold akhirnya merilis album debut mereka yang bertajuk Brave. Jika band-band yang baru merilis album debut biasanya memasukkan materi-materi EP atau single mereka ke dalam album pertamanya, maka tidak halnya dengan Billfold.
Gania (vokal), Angga (gitar), Ferin (bass), dan Pam (drum) justru memilih menampilkan semua materi baru mereka di album debut, Brave. "Bosen juga sih, setiap kami main kami selalu bawain lagu itu lagi, itu lagi. Jadi mending kami masukin semua materi baru aja lah, biar nggak bosen," tutur Gania kepada HAI.
Berisi dua belas lagu baru, album Bravecukup berbeda dengan EP Substitute yang rilis tahun 2011 silam. Perbedaannya terletak pada dinamika lagu-lagu yang ada di dalamnya. Jika tiga lagu di EP Substitute menegaskan Billfold sebagai band hardcore punk berbahaya, maka Brave mencoba lebih berwarna.
Beberapa kolaborasi pun dilakukan Billfold di sejumlah lagu. Seperti kolaborasi dengan DJ E-One Eyefeelsix di lagu Sebenarnya Fanadan kolaborasi dengan pemain biola Orkes Kerontjong De Oemar Bakrie, Dafuq pada lagu Snake In The Grass.
Dalam rangka mempromosikan album ini, Billfold pun telah mengadakan Brave Tour yang sesi 1-nya telah berjalan dan berakhir awal Juni lalu. "Jawa, Bali, dan Lombok, kemarin kami udah puterin tuh. Antusiasnya gila. Yang nggak kami sangka di Lombok crowd-nya keren!" tutur Gania lagi.
Setelah Lebaran dan menggelar pesta launching album di Bandung juga Jakarta, Billfold rencananya akan menggelar Brave Tour Sesi II. Daerah mana yang akan Billfold kunjungi di Brave Tour Sesi II? Simak terus update-nya di Hai-Online, Bro!