Selamat Ulang Tahun, Panic! At The Disco

Tak terasa, 10 tahun suda Panic! At The Disco berdiri. Empat album serta jutaan kenangan muncul berkat kejeniusan Spencer Smith, Brendon Urie, dan Dallon Weekes selama bertahun-tahun.

Dari awalnya dianggap sebagai band cover-an Blink-182, P!ATD menjelma sebagai kekuatan utama scene pop punk baru bersama Fall Out Boy dan kawan-kawan. Sedikit dipengaruhi macam-macam band 60-an seperti The Beatles, The Zombies dan The Beach Boys, mereka sukses menggali lebih dalam genre yang diusung sejak awal.

Beberapa kali, P!ATD mengganti para personelnya. Berbagai macam alasan pun keluar mulai dari tidak cocok, hingga ingin sembuh dari obat-obatan dan alkohol seperti yang dialami oleh Spencer Smith meski akhirnya kembali ke band.

Tetapi, perjuangan mereka pun terbanyar lunas. Dengan meledaknya beberapa single maupun album seperti I Write Sins Not Tragedies hingga Monalisa.

Sang vokalis, Urie pun mengakui momen-momen berat yang dilewati oleh P!TD sepanjang karir mereka membuatnya jauh lebih bersyukur. "Perjalanan ini membuat kami jauh lebih bersyukur dengan posisi di mana kami berada sekarang," ucapnya yang dilansir oleh Alter The Press.

"Kami diberikan berbagai ujian. Memang beresiko. Ada banyak keraguan. Namun, jujur, hal yang membuat saya terus berkarir adalah semangat ini dan dukungan yang diberikan oleh fans," tambah Urie.

Album terakhir mereka, Too Weird to Live, Too Rare to Die! memang tidak sesukses A Fever You Can't Sweat Out. Namun di album tersebut, P!ATD mencoba merayakan hari jadi mereka yang ke-10 dengan bahagia.

Mereka tidak akan kembali ke dalam format sebelumnya. Namun, mereka menjanjikan hal-hal menarik ke depannya yang patut ditunggu para fans. Happy Birthday, P!ATD!