HAI-Online.com - Pada tahun 2000 silam, Duta cs sempat harus berhadapan dengan kematian penonton di konser mereka.
Kejadian tersebut diketahui terjadi di Bandar Lampung dan menewaskan 5 orang penonton, dikutip dari arsip HAI 11-XXVIII-2004.
“Kami sampe kenyang dibilang sebagai band pembunuh. Terus terang aja, sampe beberapa saat setelah kejadian Lampung itu, kami masih ngerasa nggak nyaman buat manggung,” ujar Adam, dikutip dari sumber yang sama.
Baca Juga: Eross: Di Sheila, Aku Doang yang Gak Punya Kehidupan Lain Selain Musik
Adam menjelaskan, semenjak kejadian itu, band dan manajemennya memperketat persyaratan di riders manggung mereka.
“Sampe soal harga tiket pun ikut kami pikirkan. Kami sempat nggak mau kalo tiket kami dihargai di bawah Rp20.000. Maksudnya sih buat nyeleksi penonton, mana yang beneran nonton kami, dan mana yang cuman pengen iseng,” ujar Duta.
Duta mengungkapkan, bahwa kalo iseng, si penonton bakal mikir lagi buat ngeluarin duit lebih, “Katakanlah, Rp30.000 misalnya.”
Namun, Eross menyebut bahwa ini justri jadi masalah baru. Pasalnya Sheila on 7 jadi dituduh ngebeda-bedain.
“Trus, ada yang nggak bisa beli tiket malah bikin rusuh di luar venue, pengen ikutan masuk…susah…deh,” timpal Eross.
Selain mempercanggih riders soal keamanannya dan menyaring penontonnya, mereka juga jadi sering ngasih pesan langsung ke penontonnya.
Baca Juga: Eross Sheila on 7: Prinsip Aku, Asal Penggemar Senang, Aku Puas!
“Abis dua atau tiga lagu, pas lagi interaksi, aku selalu aja wanti-wanti ke penonton. Biar ngejaga temen-temen, dan dirinya sendiri. Itu udah kayak kewajiban aja. Nggak bisa nggak,” ungkap Duta saat itu. (*)